Rebutan PSK, Oknum TNI dan Wartawan Baku Hantam hingga Babak Belur

Rebutan PSK, Oknum TNI dan Wartawan Baku Hantam hingga Babak Belur

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Foto: Kedua korban pemukulan oknum TNI di Nabire

GELORA.CO -  Oknum TNI dan wartawan terlibat baku hantam hingga keduanya babak belur hanya gara-gara memperebutkan pekerja seks komersial (PSK) di sebuah lokalisasi Kabupaten Nabire, Papua. Kejadian berlangsung pada Minggu (27/1/2019) dini hari.

Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf. Muhamad Aidi, membenarkan bentrokan tersebut. Mereka awalnya terlibat adu mulut, kemudian berujung pada kontak fisik. Oknum TNI, Pratu AM, dan wartawan dari media lokal daerah, RH, berkelahi di lokalisasi Samabusa, Distrik Teluk Kimi.

"Keduanya diduga cekcok lantaran memperebutkan seorang perempuan bernama Lidia," kata Aidi saat dikonfirmasi wartawan di Kabupaten Nabire, Papua, Selasa (29/1/2019).

Kronologinya, kata dia, bermula pada Sabtu (26/1/2019) malam. Mula-mula konflik hanya melibatkan Pratu AM dan RH di lokalisasi tersebut. Kemudian, RH bersama rekannya, PR (wartawan) dan YS (petugas keamanan Samabusa) menuju Mako Denzipur-12/OHH, satuan Pratu AM bertugas.

Mereka berencana melaporkan masalah di lokalisasi Samabusa. Namun, setibanya di lokasi, mereka dihadang oleh Pratu AM beserta empat orang temannya dari PT Kabel Optik. Dari sana, terjadilah perkelahian sengit.

"Mereka dicegat di depan gapura Mako Denzipur-12/OHH. Di sana terjadi perkelahian," ujar Aidi.

Akibatnya, wartawan RH mengalami lebam dan luka-luka di bagian wajah dan pundak kirinya. Sedangkan, rekannya PR harus mendapat jahitan di pelipis kiri dan memar-memar. Sekitar pukul 02.30 WIT Perwira Seksi Intel Denzipur-12/OHH, Lettu Czi Purwadi tiba di TKP dan mengamankan Pratu AM.

Korban luka-luka kemudian dilarikan ke UGD RSUD Nabire untuk mendapatkan penanganan medis. TNI sudah mempertemukan kedua belah pihak yang saling berselisih, dan masing-masing telah mengakui kesalahannya.

"Pratu AM saat ini sudah ditahan di sel tahanan Provos Denzipur-12/OHH. Selanjutnya akan dilimpahkan ke Denpom dalam rangka menjalani proses hukum," ujar dia.

Menurut dia, perilaku prajurit TNI tersebut sangat tidak terpuji. Selain bermain ke lokalisasi, dia juga sampai terlibat aksi perkelahian dengan warga sipil. Karena itu, pihaknya tak akan menolelir hal tersebut. [IN]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita