GELORA.CO - Ajakan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto untuk tidak memilih pemimpin berengsek terus mendapat kritikan. Kali ini, kritikan dari Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak.
Menurut Dahnil, pernyataan Wiranto tersebut merupakan kalimat miskin etika. Maka itu, Dahnil mengaku prihatin.
"Saya prihatin, dengan kebiasaan narasi miskin etika yang dikeluarkan oleh para pejabat publik hari ini," ujar Dahnil, Selasa (22/1/2019).
Namun, dia mengaku tidak mengetahui apakah narasi miskin etika itu keluar karena ketakutan kehilangan kekuasaan atau karena semakin kuatnya oposisi dan kemungkinan besar akan mengalahkan petahana. "Sehingga yang keluar adalah kalimat-kalimat miskin etika, karena panik," pungkasnya.
Adapun ajakan itu disampaikan Wiranto dalam acara apel siaga Pengawas Pemilu 2019 di Palembang, Sumatera Selatan, kemarin. "Jangan memilih pemimpin yang berengsek jika tidak ingin negara ini menjadi berengsek. Jangan memilih pemimpin yang jika tidak ingin menjadi negara yang gila," ucap Wiranto di hadapan 4.550 anggota Panwaslu se-Sumsel, Senin (21/01/2019). [sindo]