GELORA.CO - Calon Wakil Presiden nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin meminta umat Islam tidak terpecah belah hanya karena berbeda pilihan politik. Menurut Ma'ruf, masyarakat khususnya umat muslim harus menjaga persatuan.
"Pilpres itu lima tahun sekali, tetapi kesatuan adalah selama-lamanya. Oleh karena itu, kita tidak boleh mengorbankan prinsip dari Allah untuk sesaat. Ini ajakan saya kepada seluruh masyarakat," kata Ma'ruf di Jakarta, Sabtu (26/1/2019).
Ketua umum Majelis Ulama Indonesia ini mengatakan, muslim itu adalah saudara bagi muslim lainnya. Bahkan, muslim juga diajarkan untuk menghargai perbedaan dengan umat lainnya.
"Walaupun kita berbeda, tidak boleh bermusuhan. Walaupun kita berbeda partai politik, tidak boleh bermusuhan. Berbeda capres, juga tidak boleh bermusuhan," tegasnya.
Oleh karena itu, Ma'ruf menyayangkan adanya mubalig yang ingin membela pilihan politiknya dengan menyampaikan pesan-pesan bernada makian. Ma'ruf menamakan pihak tersebut dengan istilah almakiun, ahli maki-maki.
"Bersaing harus secara sehat. Saya ini calon wakil presiden, tentu saya ingin menang. Tetapi saya tidak mau, karena ingin menang, merusak keutuhan bangsa apalagi umat Islam," ujar Ma'ruf lagi.
Di samping itu, Ma'ruf juga menyampaikan alasan dirinya maju menjadi cawapres mendampingi Joko Widodo. Menurut Dewan Pengawas Bank Syariah ini, dirinya didorong oleh ulama. Selain itu, Ma'ruf maju sebagai representasi umat Islam khususnya NU.
"Ini saya anggap kehormatan terhadap NU karena saya Rais Aam PBNU. Sudah lama NU tidak jadi pimpinan nasional," pungkasnya.[tsc]