GELORA.CO - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno kecewa KPU mencoret mantan Pimpinan KPK Bambang Widjojanto (BW) dan koordinator ICW Adnan Topan Husodo dari panelis debat pilpres. BPN menganggap dua tokoh ini punya integritas dan rekam jejak yang baik.
"BPN Prabowo-Sandi menyayangkan pencoretan BW dan Adnan Topan Husodo dari ICW. Padahal kedua tokoh ini memiliki integritas dan rekam jejak serta wawasan yang luas mengenai pemberantasan korupsi dan penegakan HAM. Terus terang saya kecewa kenapa 2 tokoh ini dicoret," kata Jubir BPN Andre Rosiade kepada wartawan, Sabtu (5/1/2019).
Dia mengatakan Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin yang meminta nama BW dan Adnan dicoret. Andre menuding TKN terlihat alergi dengan pemberantasan korupsi terutama terkait penuntasan kasus teror air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.
"TKN Jokowi meminta Mas BW dicoret karena dianggap tidak netral. Setelah Mas BW dicoret karena permintaan TKN, yang mengagetkan TKN juga mencoret nama Mas Adnan Topan Husodo. Ini menunjukkan ada kesan TKN Jokowi terindikasi alergi mengenai pemberantasan Korupsi. Khususnya mengenai agenda penuntasan kasus Novel Baswedan," ujarnya.
KPU sebelumnya menyatakan pencoretan nama BW dan Adnan telah disepakati kubu Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga. Keputusan dibatalkannya nama BW dan Adnan merupakan hasil rembukan kubu Jokowi dengan kubu Prabowo.
"Masing-masing itu, diusulkan oleh paslon 01 dan 02. La paslon 01 dan 02 pada rapat tadi memutuskan untuk mengurangi satu panelis usulan mereka sendiri. Nah, yang dikurangi adalah pak Bambang Widjojanto dan Adnan Topan Husodo, begitu," kata komisioner KPU Wahyu Setiawan.
Sementara itu, Wakil Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf, Raja Juli Antoni mengatakan BW tidak independen karena pernah menjadi timses Anies Baswedan-Sandiaga Uno saat pilkada DKI Jakarta. Ia juga menepis pihaknya anti terhadap aktivis yang pro terhadap pemberantasan korupsi.
"Saya kenal BW sebagai aktivis berintegritas. Sayang dalam konteks kontestasi politik hari ini beliau tidak bisa masuk kategori independen karena pernah jadi tim sukses Anies-Sandi. Itu saja masalahnya. Toh masih banyak aktivis dan akademisi lain yang independen," ujar Toni yang juga Sekjen PSI itu.
Dicoretnya dua nama tersebut membuat jumlah panelis debat pilpres 2019 menjadi 6 orang. Mereka ialah:
1. Agus Rahardjo (Ketua KPK)
2. Ahmad Taufan Damanik (Ketua Komnas HAM)
3. Bagir Manan (Mantan Ketua MA)
4. Hikmahanto Juwana (Guru Besar Hukum Internasional UI)
5. Bivitri Susanti (Pengajar Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara)
6. Margarito Kamis (Ahli Hukum Tata Negara). [dtk]