GELORA.CO - Penangkapan dua artis dalam kasus prostitusi online sempat bikin heboh. Ternyata tidak ada apa-apanya dibandingkan viralnya kritikan pedas Rocky Gerung terhadap KPU RI.
Rocky Gerung yang dikenal sebagai dosen Ilmu Filsafat di Universitas Indonesia, tampil dalam program Indonesia Lawyers Club (ILC) yang disiarkan TvOne. Dia mendapat kesempatan bicara 16 menit 27 detik.
Sepanjang pembicaraan itu, dia terus mendapat perhatian dari peserta maupun pemirsa TvOne. Dia mengkritik KPU RI dengan sangat pedas. Terutama terkait kisi-kisi debat hingga pernyataan Ketua KPU RI Arief Budiman.
"Coba kamera lihat ke belakang ke panggung itu tuh. Saya mau terangkan sedikit. Coba saya tanya kepada KPU ya, dari empat wajah itu, yang potensi memalukan publik, yang mana?" katanya sambil menunjuk foto dua pasangan capres-cawapres di layar raksasa.
Komisioner KPU RI, Wahyu Setiawan yang hadir di acara ILC itu rupanya tak menduga bakal ditanya seperti itu. "Keempatnya itu putra, putra terbaik bangsa, Bang," jawabnya.
"Woi, pertanyaan saya, Anda bilang, ada potensi dipermalukan, yang mana yang potensi dipermalukan oleh publik. Tentu saja keempat-empatnya adalah putra terbaik," sergah Rocky Gerung.
"Kan ketua KPU enggak bilang itu adalah putra terbaik. Quotation-nya adalah ada yang harus dijaga supaya tidak dipermalukan. Pertanyaan saya, yang mana yang punya potensi. You nggak usah jawab, kasih kisi-kisinya aja gitu," lanjut Rocky yang disambut tawa hadirin.
Video itu diunggah akun resmi ILC pada Selasa (8/1/2019). Hebatnya, hanya dalam tiga hari, potongan video itu sudah ditonton jutaan kali. Hingga Jumat (11/1/2019) pukul 17.35, video itu sudah dilihat 2.443.830 kali di youtube dan dibagikan 4.700 kali.
Youtube pun menandai video berjudul "PEDAS! Rocky Gerung Kritik KPU di ILC (8/1/2019)" itu dengan "# 1 DI TRENDING".
Video itu pun jadi viral di media sosial lainnya seperti Facebook, Twitter, dan lainnya. Beberapa warganet mengomentari bahwa video ini telah mengalahkan video kasus prostitusi artis bertarif Rp80 juta tak sampai sejuta penontonnya di youtube.
"Mantap Prof, bangsa ini butuh akal sehat," cuitan salah satu warganet di Twitter. [RY]