GELORA.CO - Advokat pembela hak asasi manusia (HAM), Haris Azhar, tak khawatir dicap pro-Prabowo Subianto-Sandiaga Uno hanya karena dirinya menjadi pengacara Rocky Gerung. Baginya, dituduh berpihak ke salah satu kubu bukanlah pengalaman baru.
"Kalau soal kesan, soal cara pandang orang, atau dituduh, saya sudah kenyang. Empat tahun lalu saya dituduh bela Jokowi karena mengkritisi Prabowo," kata Haris Azhar kepada wartawan, Kamis (31/1/2019).
Haris kini menjadi direktur eksekutif lembaga advokasi dan pendampingan pembelaan HAM bernama Lokataru. Sebelumnya, dia dikenal sebagai koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS). Dia pernah mengkritik Prabowo dari perspektif pelanggaran HAM pada kesempatan yang lalu. Gara-gara itu, dia dulu dicap sebagai pendukung Jokowi.
Sekarang, Haris menjadi pengacara Rocky Gerung, sosok yang belakangan sering tampil di acara-acara Prabowo-Sandiaga. Haris tak peduli terhadap aktivitas Rocky bersama kubu Prabowo-Sandi.
"Dedikasi saya cuma buat hukum dan HAM, saya tidak peduli yang jadi korban berasal dari kelompok yang mana, saya tidak peduli. Pilihan politik adalah bagian dari HAM juga, kita mesti hormati," kata Haris.
Bahkan dia memandang Rocky bukan sebagai sosok pendukung capres-cawapres tertentu, melainkan sosok yang mampu berpikir rasional. Rocky kritis terhadap siapa pun. Untuk saat ini, Jokowi, yang menjadi capres petahana, juga dikritik Rocky. Kalau saja Jokowi-Ma'ruf menginginkan Rocky tampil di acaranya, Rocky dinilainya bakal bersedia.
"Kalau Rocky diundang pihak 01 (Jokowi-Ma'ruf), dia akan datang, tapi Rocky tidak pernah diundang," kata Haris. [dtk]