Gerindra Bantah PDIP soal Prabowo 'Tunggangi' Jokowi-Ahok di 2012

Gerindra Bantah PDIP soal Prabowo 'Tunggangi' Jokowi-Ahok di 2012

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Gerindra membantah PDIP soal Prabowo Subianto 'menunggangi' Joko Widodo (Jokowi)-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat Pilkada DKI 2012. Menurut Gerindra, tak ada yang kenal Jokowi-Ahok kala itu. 

"Ngapain kita manfaatin Jokowi dan Ahok. Nggak ada hubungannya. Waktu mencalonkan Jokowi dan Ahok itu nggak ada pikiran buat pilpres. Kok menunggangi? Memang dulu ada yang kenal Jokowi-Ahok? Nggak ada," kata Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria kepada wartawan, Selasa (22/1/2019).

Menurut Riza, tak ada keuntungan bagi Prabowo saat itu jika 'menunggangi' Jokowi-Ahok. Ia menyebut Jokowi-Ahok saat itu bukan siapa-siapa.

"Jokowi-Ahok itu terkenal ketika dibawa Pak Prabowo menjadi cagub dan cawagub. Ahok biar dulu bupati juga nggak dikenal orang. Jokowi juga dulu biasa-biasa saja, jadi Wali Kota Solo nggak dikenal orang. PDIP saja nggak ngusulin kok, berarti kan biasa saja," ujarnya.

"Harusnya Pak Jokowi bersyukur. Kalau nggak karena Pak Prabowo, ya nggak mungkin jadi presiden. Dua-duanya bukan siapa-siapa kalau nggak karena Pak Prabowo. Tapi untung ya sudah beliau tulus, kami yang kadang suka teriak-teriak," imbuh Riza.

Ia lantas menceritakan pencalonan Jokowi-Ahok untuk Pilgub DKI Jakarta 2012. Riza menyebut Prabowo berusaha keras 'merayu' Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri agar mau mengusung Jokowi.

"Pak Jokowi itu kan direkomendasikan oleh kami kalau mau jujur. Bolak balik ke Jakarta, nggak ditanggapi juga sama Ibu Mega. Itu juga tidak gampang. Sampai akhirnya diiyakan, tapi tidak ada biaya. Kata Pak Prabowo ya, nanti dicarikan biayanya," tutur Riza.

Soal 'tunggang-menunggangi' ini berawal dari pernyataan adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo yang mengaku memberikan bantuan dana cukup besar ke Jokowi saat maju di Pilgub DKI Jakarta 2012. 

Eks juru bicara Tim Pemenangan Jokowi-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilgub DKI 2012, Eva Kusuma Sundari, yang juga politisi PDIP sebelumnya mengungkap trik Prabowo 'menunggangi' mengatakan partainya dan Gerindra berbagi peran kala itu. Gerindra disebut membiayai serangan udara Jokowi-Ahok kala itu. Namun, serangan udara itu juga dinilai Eva bias tujuan.

"Tapi kalau kita lihat biaya besar Gerindra untuk kampanye itu about Pak Prabowo Subianto dan Pak Jokowi dan Ahok itu cuma figuran. Jadi kalau sekarang dia ngomong bermilyar-milyar serangan udara, serangan darat ya seluruh PDIP, saya di Jakut-Jakbar, Ganjar di pinggir rel kereta api, semua pegang," ucap Eva. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita