GELORA.CO - Debat calon presiden (Capres) perdana akan digelar pada 17 Januari mendatang. Dalam debat tersebut, masing-masing pasangan Calon Presiden akan menunjukan kebolehannya. Bukan hanya unjuk gigi dalam berbicara tetapi juga tentang konsep masing-masing pasangan dalam membangun negara.
Pengamat Pemilu dari Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahuddin mengatakan, pada debat Capres 2019 ini yang akan menarik adalah debat antar Calon Wakil Presiden.
"Di Pilpres 2019 nanti, Pemilih pada umumnya sudah mengetahui kualitas capres Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Sebab, keduanya sudah pernah berhadapan pada debat Pilpres 2014. Tetapi untuk debat cawapres kondisinya mungkin akan berlainan dengan debat capres. Sebab, pasangan Jokowi dan Prabowo di Pilpres 2019 ini berbeda dengan Pilpres 2014," kata Said kepada INILAHCOM, Jumat (11/1/2018).
Dia menambahkan, Cawapres Ma'ruf Amin maupun Sandiaga Uno belum pernah berhadap-hadapan dalam sesi debat. Meskipun sebelumnya publik pernah menyaksikan kualitas debat Sandi pada Pilgub DKI Jakarta 2017.
"Tetapi itu kan dengan lawan debat yang berbeda. Kemampuan Ma'ruf dalam berdebat bahkan belum pernah dilihat orang," tuturnya.
Said menuturkan, debat antar Cawapres tersebut dapat mempengaruhi pemilih terutama para pemilih swing voters. "Jadi, debat cawapres tampaknya lebih berpeluang untuk mengubah pilihan Pemilih dibandingkan dengan debat Capres. Debat antara Ma'ruf Amin yang sudah berusia sangat senior dan Sandiaga Uno yang jauh lebih junior boleh jadi sudah sangat dinanti.
KPU sendiri juga tidak hanya menjadlwakan debat antar Capres. Para Cawapres pun juga akan diadu pemikirannya dalam debat. KPU menjadwalkan debat antar Cawapres pada 17 Maret 2019. Debat dijadwalkan akan dilakukan di Hotel Sultan, Senayan dengan tema, pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan budaya. [IN]