GELORA.CO - Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menuliskan catatannya soal tema yang diambil dalam debat perdana capres dan cawapres.
Catatan itu dituliskan Fahri Hamzah melalui akun Twitter @Fahrihamzah, Minggu (13/1/2019).
Dalam kicauan itu, Fahri Hamzah menyampaikan pentingnya pembahasan terkait hukum, HAM, korupsi, dan terorisme yang menjadi tema dalam debat pertama.
Fahri Hamzah berpendapat, tema debat perdana ini adalah narasi inti yang sangat mendasar dalam negara.
Fahri Hamzah memaparkan, rakyat Indonesia ingin melihat calon yang memiliki kemampuan berpikir yang kompleks dari debat perdana itu.
Menurutnya, pada debat pilpres 2014, debat lebih terkesan seperti lomba cerdas cermat dengan pertanyaan-pertanyaan soal singkatan dan soal teknis persoalan.
Lebih lanjut, Fahri Hamzah pun berharap agar hal seperti itu tidak terjadi lagi.
Berikut kicauan lengkap Fahri Hamzah mengenai hal tersebut:
"Sahabat, mari kita rayakan demokrasi kita.
Meski kita berada dalam pilihan politik tapi rasanya kita memerlukan para pemimpin yang istimewa.
Maka, momen kampanye ini harus kita sambut dengan riang gembira.
#YukNontonDebatCapres
#DebatPertama
#HukumHamKorupsiTerorisme
Saya tertarik untuk menulis usulan tentang sesi #DebatPertama dengan 4 kata sebagai tema yaitu #HukumHamKorupsiTerorisme.
Tema ini adalah narasi inti yang sangat mendasar dalam negara.
Dugaan saya, Itu sebabnya tema ini diletakkan oleh KPU di bagian awal. #YukNontonDebatCapres
#DebatPertama seharusnya digunakan oleh #Capres2019 ini untuk menarik perhatian rakyat INDONESIA tentang isu2 besar.
Harapan kita, panelis yang ditunjuk KPU pun harusnya mengerti pentingnya sesi ini.
Ibarat pintu, ini sesi pembuka yang akan menentukan pertarungan ide di dalamnya.
Seorang presiden Republik Indonesia adalah pemimpin negara besar, ia memimpin penduduk dunia sbg negara terbesar ke-4 di dunia.
Ini negara demokrasi yang dari dalamnya harus mencuat kebesaran pikiran seperti yang dulu telah dimulai oleh pendiri bangsa kita. #YukNontonDebatCapres
Kita ingin melihat, calon2 yg memiliki kemampuan berpikir kompleks, merajut capaian2 Presiden sebelumnya, Sukarno yang kata-katanya tidak hanya menjadi energy dan inspirasi bagi rakyatnya tapi juga merubah wajah dunia, Hatta dalam administrasi negara dan visi ekonominya,
Suharto yang meletakkan perangkat kelembagaan negara modern, Habibie dengan visi tekonologinya, Gusdur dengan siasat kebudayaannya, Megawati yang memigrasi narasi negara otoriter menjadi demokratis dengan amandemen konstitusinya, SBY yang konsiten mengawal transisi demokrasi.
Penting bagi bangsa ini untuk mendengar calon pemimpinnya dalam ide2 besar.
Sebab sejatinya, pemimpin sebuah Republik adalah kombinasi dari begitu banyak ilmu dan pengalaman memimpin.
Ia datang dari kegemaran membaca dan bergaul antar bangsa dan dunia. #YukNontonDebatCapres
Di 2014, debat Capres terjebak menjadi lomba cepat tangkas, cerdas cermat atau bahkan kelompencapir.
Pertanyaannya soal singkatan dan soal teknis persoalan, ini tidak boleh berulang sebab ini bukan memilih menteri atau walikota, ini kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.
Apa makna dari konsep negara hukum?
Apa posisi kedaulatan rakyat dan HAM dalam hukum?
Bagaimana negara hukum itu terbentuk dan menjadi harapan?
mengakhiri korupsi dan berapa lama waktu yg diperlukan?
demikian juga dengan terorisme dan narkoba?
presiden adalah pemimpin orkstra.
Orang yang disumpah oleh rakyat Indonesia untuk memberantas korupsi adalah Presiden, bukan KPK, yg disumpah untuk menjaga HAM bukan Komnas HAM, yg disumpah untuk menjaga rasa aman dari terror bukan BNPT, yg disumpah untuk menjamin jaminan Somalia, bukan BPJS. Semua tgs presiden.
Presiden memegang tongkat komando atas keberlangsungan hidup seluruh manusia Indonesia, memegang kendali atas birokrasi sipil dan militer, mengelola dan mendistribusi tiap rupiah dari APBN, maka Presiden hrs memiliki pikiran besar, dia tak hanya seorang leader tapi juga manajer.
Presidensialisme adalah paham yg meletakkan Tg jawab utama atas segala persoalan di tangan Presiden, Ia adalah CEO dari seluruh cabang kekuasaan.
Jangankan korupsi di DPRD, bahkan Orang Utan yg mati dibelantara Kalimantan adalah kesalahan Presiden, demikianlah Presidensialisme.
Pemimpin baru Indonesia harus datang dengan hati bersih, lalu bersiap membawa bangsa ini terbang dan mencengkram dunia.
Menjadi solusi bagi segala kompleksitas persoalan manusia modern, rakyat harus mengetahui jelas isi otak dari calon pemimpin kita dalam #DebatPertama .
Maka tema awal dari debat capres ini akan menjadi pintu pembuka, untuk membedah anatomi dari otak calon, melihat cara pandang mereka dalam menangkap gambar besar dari persoalan, dan bagaimana cara mereka membawa rakyat Indonesia keluar dari persoalan. #YukNontonDebatCapres
Pemimpin jangan dikerangkeng dengan pertanyaan kecil yang membuatnya tidak nampak punya kemampuan menuntaskan masalah negara.
Maka #DebatPertama akan menjadi undangan apakah pertunjukan ini akan menjadi momen bersama anak bangsa seterusnya seperti piala dunia.
Mari kita siapkan diri, tanggal 17 Januari nanti. #17Januari2019 adalah #DebatPertama dan #YukNontonDebatCapres bersama.
Semoga #2019AwalPerubahan segera datang. Bismillah!" tulis Fahri Hamzah.
[tribun]