GELORA.CO - Ulama nasional Ustadz Bachtiar Nasir mengatakan kondisi umat saat ini kerap menuntut ulama untuk mengikuti kemauan politik umat. Padahal seandainya dahulu Rasulullah SAW hanya mengikuti emosi atau provokasi umat, maka umat itu akan hancur dengan sendirinya.
“Sehingga perintah-Nya adalah umat harus mengikuti Rasul, bukan Rasul mengikuti umat. Begitupun saat ini umat harus mengikuti ulama, bukan ulama mengikuti umat, jadi ini harus hati- hati,” katanya dalam Tabligh Akbar MIUMI ‘Arah Perjuangan Umat’ di Masjid Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu, (1/12/2018).
Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) menjelaskan di tengah kondisi banyaknya fitnah maka umat diharuskan mencari dan mengikuti ulama yang berpegang teguh pada Al Quran dan Hadits.
“Cari ulama yang keputusannya berdasarkan Al Quran dan as Sunnah, pasti adil jangan bingung ikuti dia. Cari ulama yang tindakannya berdasarkan Al Quran dan as Sunnah, InsyaAllah mendapatkan pahala juga bagi yang mengikutinya,” serunya.
Akan tetapi, dengan kondisi umat Islam saat ini saja sudah ada yang ketakutan. Meskipun umat juga tidak boleh balik menakut-nakuti. Sayangnya, mengapa selalu justru umat Islam yang difitnah anti pancasila, NKRI, UUD 45 dan Bhineka Tunggal Ika.
“Katakan pada mereka yang ingin memukul mundur akidah umat Islam. Tidak ada di Indonesia yang paling memahami itu selain umat Islam,” tegasnya.
Apabila yang membicarakan Pancasila adalah mereka yang tidak menuhankan Allah Yang Maha Esa, maka mereka adalah orang-orang liberal, sekuler, fasik, munafik dan musyrik. Sehingga hal itu tak patut dipercaya.
“Jika ada yang ingin memecah belah NKRI maka leher kami taruhannya, jadi apabila masih ada yang meragukan ulama maka bisa jadi mereka adalah PKI. Sebab PKI paling benci ulama,” katanya.
UBN juga menyampaikan Al Quran mengajarkan tentang Bhineka Tunggal Ika, yang paling Bhineka adalah mereka yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Taala. Bukan mereka yang ada istana, parlemen, berjabat tinggi, atau yang memegang senjata.
“Lalu siapa yang ingin merusak Indonesia ini. Adalah mereka kelompok kapitalis yang serakah merampok kekayaan alam Indonesia. Selain itu kelompok liberalis, dengan meliberalkan agama agar lahirnya hukum liberal. Untuk itu umat tidak boleh pasrah, kita harus memperjuangkan dengan mengembalikan Indonesia sebagai negara yang menunaikan nilai- nilai Islam,” tukasnya.[kn]