GELORA.CO - Misteri suara meraung-raung yang didengar warga di wilayah Pantura, Jawa dua hari lalu, akhirnya terkuak.
Manager Humas AirNav Indonesia, Yohanes Harry Sirait mengatakan, penyebab suara itu berasal dari pesawat Antonov An-12BP yang melintas.
"Itu pesawatnya terbangnya rendah, sesuai flight plan menuju ketinggian 25.000. Nah, terus saat itu dia itu masih menuju 25.000, karena dini hari jadi suaranya terdengar," kata Yohanes Harry Sirait.
Pesawat Antonov An-12BP memiliki 4 baling-baling sehingga mengeluarkan suara yang terbilang keras. Berbeda dengan pesawat penumpang, Antonov An-12BP adalah jenis kargo yang berat sehingga proses menuju ketinggian 25.000 kaki atau lebih memerlukan waktu yang lebih lama.
Pesawat itu terbang dari Jakarta (CGK) menuju Melbourne, Australia. Tentu saja pesawat Antonov An-12BP milik maskapai Ukraine Air Alliance itu sudah mengantongi izin untuk terbang di wilayah Indonesia.
"Biasanya yang pakai macam-macam, itu dia untuk kargo dan yang lain, kayak Hercules gitu," beber Yohanes, dikutib Detikcom, Minggu (16/12/2018).
Dikutip dari situs resmi Ukraine Air Alliance, pesawat Antonov An-12BP didesain untuk mengangkut orang, barang dan peralatan militer hingga 6.000 km. Pesawat ini juga bisa dioperasikan di penugasan khusus.
Maskapai tersebut memiliki 7 pesawat yang seluruhnya adalah Antonov An-12BP. Maskapai itu melayani pengangkutan benda-benda spesial, berukuran besar, berat, mahal, pecah belah hingga mudah rusak. Selain itu juga melayani pengangkutan perlengkapan militer atau penggunaan ganda sipil-militer dan kargo diplomatik.
Sebelumnya diberitakan, suara bising meraung-raung didengar warga Pekalongan, Jawa Tengah sekitar pukul 01.00 WIB, Jumat (14/12). Rupanya warga Kabupaten Semarang juga mendengar suara serupa.
Rupanya, dalam situs Flight Radar 24, pada pukul 05.40 PM UTC atau 00.40 WIB, Jumat (14/12), pesawat Antonov An-12BP dengan nomor registrasi UR-CGW melintas di langit Purwakarta, Jawa Barat, pada ketinggian 15.350 kaki.
Pesawat Antonov An-12 juga pernah bikin heboh warga Manchester, Inggris. Peristiwa itu terjadi pada September 2015 seperti dilansir media lokal Manchester Evening News. [RY]