GELORA.CO - Iklan Pemilu 2019 buatan KPU yang menampilkan pasangan capres-cawapres ramai dibahas karena tidak ada gelar yang dicantumkan di nama pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Ternyata mereka memang tidak mencantumkan gelar saat mendaftar.
"Sementara ini dianggap belum perlu (mencantumkan gelar)," ujar Juru Debat BPN Prabowo-Sandiaga, Ahmad Riza Patria, saat dihubungi, Senin (17/12/2018).
Iklan yang dipersoalkan itu ditampilkan di kanal YouTube resmi KPU berjudul 'Yuk Kenali Peserta Pemilu Serentak 2019'. Materi iklan serupa sudah lebih dulu ada di situs KPU.
Dalam iklan tersebut, nama pasangan nomor urut 01 tertulis 'Calon Presiden Ir. H. Joko Widodo' dan 'Calon Wakil Presiden Prof. Dr. (H.C) KH Ma'ruf Amin'. Sementara nama pasangan nomor urut 02 ditulis 'Calon Presiden H. Prabowo Subianto' dan 'Calon Wakil Presiden H. Sandiaga Salahuddin Uno'.
Riza menjelaskan, tidak ada alasan khusus mengapa pihaknya memilih tidak mencantumkan gelar Prabowo-Sandiaga. Menurut dia, umumnya, orang yang bersekolah di luar negeri memang kerap memilih tidak memajang gelarnya di belakang nama.
Hal itu berbeda dengan kultur di Indonesia. Di Indonesia, masyarakat pada umumnya senang menulis nama disertai gelarnya. Menurut Riza, hal itu kembali pada selera masing-masing.
"Sampai hari ini memang tidak ditulis gelarnya. Sandi juga, sekalipun dia sekolah di luar negeri, S1 di Amerika, S2 di Amerika, tidak ditulis gelarnya. Cuma haji-nya aja ditulis. Ya nggak ada masalah, cuma biasa orang kan memang, orang itu kalau sekolah di luar negeri rata-rata tidak tulis gelar. Umumnya begitu," tuturnya.
"Dua-duanya maksudnya baik. Yang menulis gelar maksudnya baik, yang tidak menulis gelar juga maksudnya baik. Yang penting namanya jelas, dikenali masyarakat. Siapa yang dimaksud di foto itu dengan nama tersebut, dan siapa yang dipilih," imbuh Riza.
Anggota Komisi II DPR itu mengatakan, di era modern ini, masyarakat juga dinilainya tidak akan kesulitan untuk mencari tahu latar belakang pendidikan pasangan capres-cawapres. Yang terpenting, masyarakat sudah mengetahui bahwa ada dua pasangan yang akan maju dalam Pilpres 2019, yakni Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga.
"Kalau ingin mengenal lebih jauh kan sekarang eranya sudah bisa di-googling kan, di-searching, bisa ketahuan. Sekolahnya di mana, bidangnya apa, jurusannya, major, dan sebagainya. Dari TK sampai kuliah kan orang bisa ketahuan," kata dia.
"Kemudian bibit-bebet-bobot, kakek-neneknya, bapak-ibu, lingkungannya kan semua bisa ketahuan. Saya kira masyarakat juga yang penting kalau sudah tahu Pak Jokowi-Prabowo, Ma'ruf-Sandi kan bisa cari sendiri lah, masing-masing latar belakang. Jadi sementara ini dianggap belum perlu," sambung Riza. [dtk]