GELORA.CO - Klaim pemerintahan Jokowi berhasil membangun tol Trans Jawa dengan baik tidak terbukti. Sebab, baru beberapa hari diresmikan, ada bagian jalan tol tersebut yang ambrol.
Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Suhendra Ratu Prawiranegara menyatakan pemerintah telah berbohong dengan keberhasilan infrastrukturnya.
“Klaim pemerintah berhasil bangun tol Trans Jawa bohong. Buktinya baru diresmikan beberapa hari, talut sudah ambrol. Bukan prestasi namanya kalau pemerintah bangun tol seperti kerupuk. Pembangunan infrastruktur harus berkelanjutan. Sayang kan, sudah uang hasil utang tapi produk pembangunannya tidak berkelanjutan,” kata Suhendra dalam keterangannya, Jumat (28/12).
Pernyataan Suhendra itu menyusul ambrolnya bagian talut jalan tol Trans Jawa di kilometer 489 di Desa Tanjungsari, Kecamatan Banyudono, Boyolali. Posisi jalan tol tersebut lebih tinggi dari areal persawahan di kanan dan kirinya sekitar 5 meter.
Dia menduga, kerusakan serupa bisa terjadi di lokasi lain. Karenanya, mantan Staf Khusus Menteri Pembangunan Umum ini mendesak pemerintah melakukan audit total terhadap pembangunan jalan tol Trans Jawa.
“Harus ada audit total terhadap pembangunan jalan tol Trans Jawa. Ini menyangkut keselamatan masyarakat pengguna jalan tol. Jangan sampai keselamatan mereka dikorbankan gara-gara proyek kejar tayang ini,” tegasnya.
Suhendra menilai, pembangunan proyek infrastruktur kejar tayang menyebabkan kualitas bangunan dan keselamatan pekerja tidak terjamin. Sebab itu, lanjut Suhendra, sudah sepatutnya bila Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pro aktif melakukan audit atas proyek-proyek infrastruktur tersebut.
“Jangan hanya sekadar tayang, tapi kualitas infastruktur dan keselamatan pekerja jadi nomor ke sekian. Karena sudah ada contoh selama 2018 kecelakaan kerja sangat banyak terjadi,” tandas Suhendra. [rmol]