GELORA.CO - Kubu Calon Presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi sedang gencar menggarap suara di Banten. Sebabnya, berdasarkan survei internal, Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang menjadi pendamping Jokowi belum mampu mengerek popularitas pasangan ini di Banten.
Seperti dikutip dari laporan Majalah Tempo edisi 15 Desember 2018, popularitas Ma’ruf yang rendah di Banten berakibat pada hasil survei pasangan Jokowi - Ma’ruf. Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf, Maman Imanulhaq, menuturkan, hasil sigi internal menunjukkan pasangan nomor urut satu hanya meraup 39 persen suara responden. Sedangkan lawannya, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno, mendapat 58,7 persen. Sisanya tak menjawab.
Banten memang basis pemilih Prabowo. Pada pemilihan presiden 2014, Prabowo, yang saat itu berpasangan dengan Hatta Rajasa, mengantongi 57,1 persen suara. Adapun Jokowi-Jusuf Kalla dipilih oleh 42,9 persen warga. Dalam pemilihan presiden tahun depan, jumlah pemilihnya 8,1 juta, naik 200 ribu dibanding pemilihan 2014.
Beratnya medan di Banten dibahas khusus dalam Rapat Kerja Nasional Bravo-5, tim bentukan Luhut Binsar Pandjaitan yang berisi purnawirawan TNI, di Hotel Golden Boutique, Jakarta, pada 8-10 Desember lalu. Menurut Ketua Bravo-5 Wilayah Banten Irsyad Djuwaeli, dalam pertemuan itu, Ketua Dewan Pengarah Bravo-5 Luhut Binsar Pandjaitan memaparkan daerah-daerah yang masih rawan, seperti Banten, Jakarta, dan Jawa Barat.
Meskipun di Banten kalah, di Jakarta dan Jawa Barat sebenarnya Jokowi-Ma’ruf unggul. Tapi selisihnya tipis. Berdasarkan hasil survei Bravo-5, Jokowi - Ma’ruf menang dengan 54,4 persen suara di Jakarta.
Adapun di Jawa Barat, provinsi dengan pemilih terbanyak, yakni 32 juta, elektabilitasnya hanya 48,3 persen. Bandingkan dengan di Jawa Tengah dan Yogyakarta serta di Jawa Timur. Menurut survei yang sama, di Jawa Tengah dan Yogyakarta, suara Jokowi-Ma’ruf di atas 75 persen, sedangkan di Jawa Timur mencapai 61,8 persen.
Menurut Irsyad, saat memaparkan data tersebut, Luhut bahkan menyebut namanya secara khusus. “Ustad Irsyad, ini Banten mau kalah. Kita harus bekerja keras. Nanti saya ajarkan cara khusus untuk di Banten,” ujar Irsyad, menirukan Menteri Koordinator Kemaritiman itu. Ketua Bravo-5 Fachrul Razi menambahkan, Luhut juga berpesan agar tim Bravo-5 menjual keberhasilan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla saat bertemu dengan masyarakat.
Sehari setelah pemaparan Luhut, giliran mantan Sekretaris Kabinet, Andi Widjajanto, memberikan pengarahan. Isinya, menurut Irsyad Djuwaeli, menekankan agar Bravo-5 bekerja lebih keras melakukan serangan darat di tiga provinsi tersebut. Andi adalah Ketua Cakra 19, yang juga dibentuk Luhut bersama sejumlah purnawirawan untuk memenangkan Jokowi dalam pemilihan presiden.
Sekretaris Jenderal Cakra 19 Eko Wiratmoko mengatakan dia juga memberikan saran kepada Luhut agar meminta Ma’ruf berfokus di Banten. “Ma’ruf tidak berdampak signifikan. Kalaupun naik, paling cuma satu strip,” ujarnya.
Luhut dan Andi belum bisa dimintai tanggapan. Staf Khusus Menteri Koordinator Kemaritiman Atmadji Sumarkidjo membenarkan kabar bahwa bosnya hadir dalam rapat kerja Bravo-5. Tapi dia tidak tahu persis isi pembicaraannya. “Diundang dan rapatnya bersifat tertutup,” kata Atmadji.
Ma’ruf Amin masih percaya diri meskipun medan di Banten gawat. Menurut Ma’ruf, di Banten dia akan mendekati ulama dan jawara. Dalam waktu dekat, ia akan mengumpulkan kiai dan pengurus cabang Nahdlatul Ulama di pesantren miliknya, An-Nawawi Tanara, di Serang. “Apalagi saya lahir di Banten,” ujarnya kepada Tempo pada Jumat dua pekan lalu. [tco]