GELORA.CO - PT Pertamina masih menahan penurunan harga bahan bakar minyak atau BBM non subsidi. Meskipun sejumlah badan usaha telah menurunkan harga BBM-nya, merespons turunnya harga minyak dunia.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Djoko Siswanto mengatakan, hampir seluruh badan usaha swasta telah menurunkan harga BBM-nya. Harga BBM di SPBU Vivo Energi, Garuda Mas Energi dan AKR Korporindo, Total sudah menurunkan harga BBM.
Terakhir, Shell pun disebut telah menurunkan harga BBM per 13 Desember 2018. Shell sudah turun, tetapi Pertamina belum. Tanya bu Nicke (Dirut Pertamina) lah," kata Djoko di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin 17 Desember 2018.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Pertamina, Syahrial Mukhtar mengatakan, pihaknya saat ini masih mengkaji penurunan harga BBM non subsidi atau Pertamax CS.
"Jadi, harga BBM itu kan kita evaluasi. Kita kan banyak urusannya. Produknya banyak. Ada PSO dan non PSO. Kita masih review, kaji dulu," kata Syahrial di tempat yang sama.
Menurutnya, pihaknya masih melihat perkembangan fluktuasi harga minyak di hulu, karena harga di hilir tidak langsung turun, ketika harga di hulu bergerak.
"Kan, kita basisnya MOPS (Mean of Platts Singapore). Bukan acuan WTI (West Texas Intermediate) atau Brent. Kan, ada time lapse-nya ini lagi kita review. Tiba-tiba, naik lagi bagaimana," katanya.
Menurut dia, pihaknya masih butuh waktu untuk melihat pergerakan dan proyeksi harga ke depan. "Ini kan kebijakan kita bagaimana menyikapi fluktuasi ini. ini perlu kajian-kajian. Bulan depan bergerak enggak," tambahnya.
Kajian itu, kata dia, bisa berlangsung antara dua pekan hingga satu bulan. Ketika ditanya soal pemerintah yang sudah mengimbau penurunan harga BBM paling lambat Januari, ia mengatakan, pihaknya akan menyesuaikan.
"(Bulan depan) Ya, kalau harganya begini terus ya nanti kita sesuaikan," tuturnya. [vva]