GELORA.CO - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menanggapi cuitan dari pengikutnya di Twittermengenai penggunaan hak pilih di pilpres 2019.
Awalnya, Mahfud MD menuliskan kicauan saat ditanya mengenai pilihan presiden (pilpres) oleh Korps Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI).
Mahfud memberikan jawaban bahwa dirinya sudah menetukan pilihan.
Namun, dirinya tidak akan mempengaruhi pilihan rekannya tersebut.
"Teman2 KAHMI di Tokyo td malam menanyakan: "Pemilu 2019 Bang Mahfud memilih yg mana? Kami menunggu isyarat".
Sy jawab, sy pasti memilih, tp sy takkan mempengaruhi Anda.
Anda2 ini terdidik, tak mungkin bs dipengaruhi oleh sy. Selanjutnya dipandu Mbak Alinda kami makan malam ramai2," tulis akun @mohmafudmd, Selasa (11/12/2018).
Cuitan Mahfud tersebut kemudian mendapatkan tanggapan dari seorang netizen dengan akun @bagiartaketut.
"Saya juga pasti memilih pak, memilih untuk tidak memilih," tulis @bagiartaketut.
Menanggapi kicauan netizen tersebut, Mahfud MD mengatakan bahwa dirinya bergabung dalam golongan 'Golfud' atau 'Golongan Mahfud' yang digagas dosen Fakultas Hukum Universitas Andalas, Feri Amsyari.
Yakni, memilih kandidat yang lebih baik, kandidat yang memiliki kejelekan lebih sedikit.
Mahfud MD juga mengatakan bahwa tak ada kandidat yang sempurna, namun hak pilih yang dimiliki seseorang merupakan hak konstitusional, yang menurut Mahfud MD, sayang jika tidak digunakan.
"Mas Ketut, golput? Saya bergabung dalam komunitas Golfud (Golongan Mahfud) yang digagas oleh dosen FH Unand Feri Amsyari.
Yakni memilih yang lebih baik, memilih yang sedikit jeleknya."
Tak ada kandidat yang sempurna, tapi memilih adalah hak konstitusional yang sayang kalau tidak digunakan," tulis Mahfud MD, Selasa (11/12/2018).
Sebelumnya diberitakan oleh Kompas.com, gerakan 'Golfud' diciptakan oleh para pendukung Mahfud MD yang kecewa sebab idolanya batal dipilih menjadi calon wakil presiden Joko Widodo.
Golfud sendiri merupakan singkatan dari 'Golongan Mahfud'.
"Sekarang saya baca di medsos ada gerakan golfud. Golfud itu bukan golput, Saudara. Enggak boleh golput," ucap Mahfud saat memberi pembekalan kepada para calon anggota legislatif dari Partai Solidaritas Indonesia di Jakarta, Senin (20/8/2018), seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Mantan Ketua Umum Presidium Majelis Nasional Korps Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) tersebut berharap untuk para pendukungnya yang menyatakan diri berada di Golfud tetap menyalurkan hak pilihnya pada Pemilu 2019 mendatang.
Sementara itu, dikutip dari Tribunnews.com, Mahfud MD ketika bersama KAHMI di Tokyo, Senin (10/12/2018), berharap agar berbagai persoalan bangsa yang harus diantisipasi pasca pemilu 2019 tetap berjalan baik.
"Saya berharap setelah pencoblosan tanggal 17 April 2019 semua berjalan baik."
"Masih banyak masalah yang harus dihadapi setelah itu," tegas Menteri Pertahanan era Presiden Gus Dur dan Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2008-2013 itu.[tribun]