GELORA.CO - Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno disebut akan memindahkan markas atau posko pemenangan dari Jakarta ke Jawa Tengah pada awal 2019. Menanggapi hal itu, PDI Perjuangan yang dikenal ‘menguasai’ Jateng, siap ‘melayani’ strategi baru dari pesaingnya tersebut.
“Jika PS mindah ke Jateng, kita melayani. Ibaratnya, lu jual gue beli,” ujar Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari saat dimintai konfirmasi, Minggu (9/12).
Menurut Eva Kusuma Sundari, pihaknya siap merespons balik serangan lawan. Dirinya menyebut pertahanan terbaik adalah dengan menyerang.
“Selain kita akan menggandakan pertahanan, kita akan merespons balik serangan lawan. Kita siap menyambut dan menyerang juga. Pertahanan terbaik kan dengan menyerang,” ungkapnya.
Eva Kusuma Sundari mengatakan, biasanya posko pemenangan didirikan merata di tiap kantong suara. Sistem itu, kata dia, juga berlaku di PDI Perjuangan.
“Posko pemenangan itu merata di semua yang ada suaranya, tugasnya adalah pengorganisasian suara setempat. PDIP memberlakukan satu suara pun penting dan masing-masing posko tugasnya adalah menang sebanyak-banyaknya,” kata Eva Kusuma Sundari.
Sebelumnya, Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sudirman Said mengatakan Sandiaga Uno akan memindahkan posko pemenangannya untuk menjaring suara lebih banyak di wilayah Jateng.
Menurutnya, salah satu alasan Sandiaga Uno memindahkan posko ke Jateng karena jumlah pemilih yang besar dan untuk mendulang suara lebih banyak di kandang banteng tersebut.
“Prabowo-Sandi menyadari, Jateng adalah medan yang menantang, dan pengalaman Pilpres 2014, kekalahan Prabowo di Jateng besar. Karena itu, Jateng menjadi perhatian khusus. Sudah dipertimbangkan kemungkinan Pak Sandi akan pindahkan pos pemenangan di Jateng,” ujar Sudirman Said. [gsr]