GELORA.CO - Saksi mata Rahmat Hidayat, menceritakan kronologis penemuan benda yang diduga bom menjelang reuni 212 di Monas, pada Sabtu 2 Desember 2018, kepada reporter TvOne, Balques Manisang, dalam acara ‘Fakta: Teror Bom di Reuni 212?’, Senin 17 Desember 2018.
Rahmat menceritakan penemuan benda yang diduga sebagai bom itu berawal dari suara ledakan di belakang genset, pada Sabtu pukul 18.20 WIB. Ia bersama peserta reuni 212 lainnya lalu ke lokasi ledakan dan menemukan sebuah bungkusan yang mencurigakan dan diduga bom di belakang genset.
Dia lalu membawa benda tersebut. Penasaran dengan benda tersebut, ia lalu membuka bungkusan itu.
“Kita penasaran, kita buka. Awalnya saya tidak tahu itu bom. Kita sangkanya trafo, lalu kita buka pakai obeng,” katanya.
Dia pun mengungkapkan di dalam bungkusan itu ada sim card, hp (ponsel), colokan, dan serbuk. “Saya tidak tahu serbuk apa karena saya tidak berani memegang. Handphone-nya nyala,” katanya.
“Setelah curiga, saya panggil ke panglima lalu saya lapor ke pihak polisi, akhirnya polisi menelepon Gegana,” lanjutnya.
Setelah itu, diutarakannya, tim Gegana tiba dan memeriksa benda tersebut. Benda yang diduga sebagai bom itu lalu langsung diamankan.
“Tim gegana mengatakan bom-nya masih aktif, katanya tinggal getaran aja. Langsung diamankan Tim Gegana,” ujarnya. [vva]