GELORA.CO - Pengambilalihan saham PT Freeport Indonesia sebesar 51,2 persen oleh PT Inalum bukanlah sebagai bentuk nyata dari nasionalisme.
Demikian dikatakan pengamat politik dan filsafat Rocky Gerung saat mengisi diskusi 'Peran Perempuan dalam Menjemput Kemenangan' di Sekretariat Roemah Djoeang, Kebayoran Baru, Jakarta, Sabtu (22/12).
"Beritanya itu dibuat tiba-tiba, akhir tahun. Katanya itu dibuat memiliki 51 persen. Kata memiliki ini, negara kah atau ini tukar tambah dengan global. Global fund yang dipakai kan," jelasnya.
Rocky Gerung mengatakan, dengan pembelian saham Freeport yang berasal dari pinjaman luar negeri maka bukan bentuk nyata nasionalisme pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
"Kalau klaim nasionalisme, itu Inalum dari mana uangnya, porsi APBN mana. Kalau tidak ada di situ berarti source-nya adalah global. Dan itu perlu diterangkan bahwa itu bukan nasionalisme. Itu bisnis yang bisa dilakukan semua orang yang resikonya yang ajukan pada sistem asuransi dunia," paparnya. [rmol]