GELORA.CO - Pengamat dan ahli filsafat Rocky Gerung mengatakan Aksi 212 berubah dari momentum menjadi monumen.
Menurut Rocky, kegiatan Reuni Akbar 212 pada 2 Desember lalu, lepas dari segala macam interpretasi, itu adalah suatu reuni akal sehat.
"Kalau bukan karena akal sehat, ada saja orang iseng kasih komando, selesai Istana di depan itu, berantakan itu Jakarta," kata dia saat jadi pembicara dalam Indonesia Lawyers Club (ILC) tvOne edisi Selasa malam (4/12).
Rocky melanjutkan, ada kepemimpinan intelektual di situ, ketertiban orang percaya bahwa ide bisa bisa menghasilkan perubahan.
Nah, ide itu diperlihatkan oleh jumlah. Ide yang jadi jumlah dia berubah dari kuantitas menjadi jadi kualitas,
"Yang lucunya ada orang berhitung soal jumlah, itu ribut, ini 200 ribu, 3 juta segala macam. Ngapain bicara jumlah, kalau dia sudah jadi kualitas. Tentang apa? Protes terhadap ketidakadilan," terang Rocky. [rmol]