GELORA.CO - Ekonom Senior mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli membantah klaim Rhenald Kasali (ahli marketing, pendukung Jokowi sejak pilpres 2014) yang menyatakan AS marah besar saat Jokowi eksekusi beli Freeport.
"Wah teman saya @Rhenald_Kasali, ahli marketing lagi nyamar jadi ahli geostrategis ππ πjustru Jokowi deal cepat dengan Freeport supaya dapat dukungan Amerika jelang Pilpres," kata Rizal Ramli di akun twitternya, Kamis (27/12/2018).
Seperti diketahui, Rizal Ramli terlibat dengan Freeport sudah sejak jaman jadi Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur, sehingga tau betul.
Tahun 2001, atas tekanan Rizal Ramli (Menko Perekonomian saat itu), CEO Freeport tahun 2001 bersedia bayar ganti rugi ke RI $5M, naikkan royalties, proses limbah, divestasi dan smelter.
"Itu contoh Indonesia bisa tekan Freeport, bukan malah bayar $3,8M (beli saham pakai utang -red)ππΆ," tegas Rizal Ramli.
Wah teman saya @Rhenald_Kasali, ahli marketing lagi nyamar jadi ahli geostrategis ππ πjustru Jkw deal cepat dgn Freeport spy dapat dukungan Amerika jelang Pilpres.https://t.co/GpWNAQ6IFY— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) 27 Desember 2018
Karena kelemahan2 Freeport dan ketakutan masuk penjara krn UU Korupsi AS, atas tekanan RR, CEO Freeport tahun 2001 bersedia bayar ganti rugi ke RI $5M, naikkan royalties, proses limbah, divestasi dan smelter. Itu contoh Indonesia bisa tekan Freeport, bukan malah bayar $3,8M ππΆ— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) 26 Desember 2018
[pi]