GELORA.CO - Ketua umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy menyebut sosok calon wakil presiden KH Ma'ruf Amin tidak diproyeksikan untuk mendongkrak elektabilitas dari pasangannya Joko Widodo atau Jokowi.
Hal itu diungkapkan Rommy sapaan akrabnya saat menanggapi efektivitas Ma'ruf Amin yang saat ini mendampingi Jokowi dalam kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2019 mendatang.
"Kiai Ma'ruf itu positioning-nya bukan untuk di-push lebih banyak turun. Dia lebih merupakan tokoh yang secara simbolik melambangkan bahwa Jokowi tidak seperti yang mereka tuduhkan, sebagai presiden atau pemerintahan yang anti-Islam karena satu-satunya capres yang didampingi kiai," katanya, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis, (13/12/2018).
Oleh karena itu, dia melihat, meski dalam kondisi sakit, mantan Rais A'aam PBNU itu juga masih bisa tetap melakukan aktivitasnya untuk bisa berperan dalam pesta demokrasi lima tahunan itu. Salah satunya, dengan cara melakukan silaturahmi di kediamannya.
"Itu tidak harus berupa kunjungan fisik. Bisa jadi penyampaian gagasan, konsep, silaturahmi, karena saat ini beliau memang sedang dalam kondisi sakit sehingga dokter baru perbolehkan pada akhir Desember untuk kembali berjalan," ujarnya.
Sementara, Rommy memgaku persoalan usia Ma'ruf Amin bukan menjadi kekhawatiran karena tidak akan bisa beraktivitas banyak. Sebab, dalam pencalonannya, partai politik koalisi juga sudah mempertimbangkan hal tersebut.
"Tidak, karena dari awal kita sudah menakar usia beliau, tidak mungkin bisa dipaksa banyak titik dalam sehari. Sejauh ini sebenarnya kampanye dia sudah maksimal dalam sehari bisa ada 7-8 titik. Kalau kita paksa lagi di atas itu, Prabowo saja yang tentara tidak bisa," katanya menegaskan. [inw]