GELORA.CO – Polemik ucapan “Selamat Hari Raya Natal” bagi umat Islam bergulir seiring dengan momen Natal yang dirayakan umat Kristiani pada Selasa (25/12) kemarin.
Sorotan publik tertuju pada sosok KH. Ma’ruf Amin sebagai mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Pada tahun 2013 silam, KH. Ma’ruf Amin pernah menegaskan agar umat muslim agar tidak memberikan ucapan Selamat Hari Raya Natal kepada umat kristiani apalagi mengikuti Natalan bersama.
Saat itu, Ma’ruf berdalih, dalam acara Natalan bersama itu mengandung unsur ibadah Kristiani. Sehingga haram hukum pengucapkan “Selamat Hari Raya Natal”, apalagi sampai ikut merayakannya bersama umat Kristiani.
“Umat Islam haram mengikuti perayaan Natalan bersama, karena mengandung unsur ibadah, sehingga akan merusak aqidah dan keimanan umat Islam. Bahkan ucapan Selamat Hari Natal, jangan sampai diucapkan oleh umat Islam. Adapun yang diperbolehkan ucapan Selamat Tahun Baru 2013,” kata KH.Ma’ruf Amin dalam jumpa pers di kantornya di Jalan Proklamasi nomor 51, Jakarta Pusat, Rabu (19/12/2013).
Namun, sejak Kiai Ma’ruf ditetapkan sebagai Calon Wakil Presiden Nomor Urut 01, mendampingi Joko Widodo, beredar video ucapan Selamat Hari Natal yang disampaikan langsung oleh Kiai Ma’ruf.
Kiai Ma’ruf sendiri membantah pernah melarang mengucapkan “Selamat Hari Raya Natal”. Menurutnya, yang dilarang MUI saat itu ikut merayakan Natal bersama umat Kristiani.
“Dikalangan umat Islam sendiri ada perbedaan pendapat. Ada yang melarang, karena dianggapnya itu menyetujui Ketuhanan Isa.
Tapi ada yang mengatakan itu bukan mengucapkan soal kelahiran. Nah, disini MUI tidak mengeluarkan pendapat tentang itu, silakan saja lah, terserah kalian, mau bilang setuju yang mana.
Yang penting tidak merusak. Tidak sampai mencederai. Kalau anda mengatakan boleh, ucapkanlah. Kalau anda mengucapkan tidak boleh, ya tidak usah mengucapkannya.
Jadi sebenarnya, waktu saya di MUI sebagai Ketua MUI, posisi saya sebenarnya netral,” jelas Kiai Ma’ruf di acara Rosi Kompas TV.
Kiai Ma’ruf juga menjelaskan soal penggunaan atribut Natal bagi Umat Islam. “Kalau orang Islam, tidak boleh,” tegas Kiai.
Silakan tonton video selengkapnya pada cuitan netizen ini:
Natal adalah soal kelahiran dan sama aja dengan Maulid Nabi Mbah?? #Istighfar pic.twitter.com/pLc21ePP0c— Nana (@ronavioleta) 24 Desember 2018
[SR]