GELORA.CO - Presiden Jokowi sekadar menyenangkan para kader dan petinggi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan prediksinya bahwa partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu akan masuk tiga besar pemenang Pemilu 2019.
Direktur Eksekutif Indonesia Development Monitoring (IDM), Bin Firman Tresnadi menjelaskan, posisi PKB sangat sulit untuk masuk jajaran tiga besar karena partai itu bukanlah satu-satunya rumah politik warga nahdiyin.
"Jadi itu hanya lips service Jokowi saja kepada PKB," kata
Direktur Eksekutif Indonesia Development Monitoring (IDM), Bin Firman Tresnadi berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (17/12).
Kemarin, di hadapan peserta konsolidasi caleg PKB dan elitnya di Balai Sarbini, Jakarta, Jokowi mengaku melihat energi semua kader PKB yang tercipta dari tingkat elektabilitas yang kian meroket. Jika energi itu tetap dipertahankan, ia memprediksi PKB akan masuk jajaran tiga besar partai pemenang Pemilu.
Bin Firman pun memaparkan, berdasarkan survei terakhir IDM, PKB di urutan ke-5 dengan perolehan suara 6,7 persen. Dengan persentase ini akan sangat sulit menggeser Partai Golkar yang berada pada posisi ke-3 Pemilu tahun 2014. Paling memungkinkan PKB berada pada papan tengah di bawah Gerindra, PDI Perjuangan, Golkar dan Demokrat.
"Sulit bagi PKB untuk dongkrak naik, tapi juga sulit untuk dilewati partai-partai papan tengah seperti PAN, PKS, Nasdem ataupun PPP," imbuhnya.
Pemilu 2014 silam, suara PKB memang mengalami kenaikan dibandingkan 2009 sebagai imbas dukungan terhadap Jokowi, yang kala itu berada di puncak politik.
"Untuk 2019 situasi berbeda, selain karena Pemilu yang serentak, masa keemasan Jokowi juga sudah berakhir. Ini pasti akan berpengaruh pada perolehan suara PKB," terangnya. [rmol]