GELORA.CO - Pengamat politik Rocky Gerung mengakui jika dirinya sering 'menyesatkan'.
Hal itu disampaikan Rocky Gerung saat menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang tayang di tvOne, Selasa (4/12/2018) malam.
Tema yang diangkat ILC malam itu adalah "Pasca Reuni 212: Menakar Elektabilitas Capres 2019".
Rocky Gerung mengatakan jika dirinya banyak dianggap tidak netral karena tidak memberikan kritik kepada calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.
Namun, sering memberikan kritik kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kalau dikatakan bahwa saya tidak netral karena saya tidak mengkritik Prabowo. Saudara sendiri bilang, Prabowo nggakpunya prestasi, ngapain saya kritik orang yang tidak punya prestasi," ujar Rocky Gerung.
Lebih lanjut, Rocky Gerung mengatakan jika dirinya memberikan kritik kepada orang yang mengklaim prestasi orang lain.
"Yang saya kritik adalah orang yang mengklaim prestasi orang itu, Pak Jokowi banyak klaim prestasi orang, makanya saya mesti kritik, kan masuk akalnya begitu."
"Jadi ini bermain-main di dalam retorik dan tidak mau diuji logic-nya," imbuh dia.
Rocky Gerung kemudian menjelaskan definisi dari kata netral, namun hal itu segera mendapat tanggapan dari pengamat politik Boni Hargens.
"Kalau dibilang netral, netral itu orang yang tidak diperintah oleh kekuasaaan itu netral. Saya enggak diperintah siapa-siapa, jadi sesuka saya saja, bukan netral itu duduk di tengah," kata Rocky Gerung.
"Salah kamu Rocky, ini filsafat apa, netral itu tidak ada perkara dengan kekuatan luar, saya luruskan. Netral itu sebuah oposisi otonom," timpal Boni Hargens.
Namun tanggapan Boni Hargens itu segera mendapat balasan dari pembawa acara ILC, Karni Ilyas.
Karni Ilyas menilai Boni Hargens tidak punya kewajiban untuk meluruskan pernyataan Rocky Gerung.
"Anda juga tidak punya kewajiban meluruskan, biarin saja kalau dia sesat," kata Karni Ilyas yang disambut tawa penonton.
Mendapat pernyataan itu, Rocky Gerung pun mengakui jika dirinya sering 'menyesatkan'.
"Saya kira memang saya sering menyesatkan, tapi saya membuat orang tersesat di jalan yang benar," ujar Rocky Gerung yang disambut tepuk tangan penonton.
Sebelumnya diberitakan, Rocky Gerung sudah memprediksi jika dirinya akan banyak diinterupsi saat menyampaikan pendapat.
Awalnya, Rocky Gerung menanyakan kepada pembawa acara ILC, Karni Ilyas terkait durasi yang diberikan untuk menyampaikan pendapat.
"Oke giliran saya, giliran saya berapa menit ya?" ujar Rocky Gerung.
"Pokoknya kalau habis saya bilang habis," balas Karni Ilyas.
Lantas, Rocky Gerung mengatakan jika dirinya akan menghitung jumlah interupsi yang disampaikan narasumber lainnya.
"Karena saya mau hitung berapa interupsi nanti, mau saya subsidi saja," tutur Rocky Gerung.
Rocky Gerung kemudian menyampaikan pendapatnya soal Reuni Akbar 212 yang sudah digelar di Monas, Minggu (2/12/2018) lalu.
Awalnya, dirinya menyayangkan sejumlah media yang terkesan tidak memberitakan acara Reuni Akbar 212.
Padahal, menurutnya momen Reuni Akbar 212 sudah menjadi monumen.
"Kita diingatkan bahwa Reuni 212 itu sesuatu yang memang sebut saja momennya memang 2016, tapi kemudian dia menjadi monumen dipindah dari momen menjadi monumen," jelas Rocky Gerung.
Tak hanya itu, dirinya mengatakan jika Reuni Akbar 212 menjadi reuni akal sehat.
"Itu soalnya, karena itu saya sebut bahwa 212 itu lepas dari segala macam interpretasi, itu adalah satu reuni akal sehat. Kalau bukan karena akal sehat, itu ada orang iseng ngasih komando, selesai itu istana di depan, berantakan itu Jakarta."
"Jadi ada kepemimpinan intelektual, ketertiban orang percaya bahwa ide bisa menghasilkan perubahan, ide itu diperlihatkan oleh jumlah, ide yang menjadi jumlah dia berubah dari kuantitas menjadi kualitas," ujar Rocky Gerung.
Rocky Gerung juga menyayangkan banyak pihak yang meributkan soal jumlah peserta Reuni Akbar 212.
"Jadi ngapain bicara tentang jumlah, kalau itu sudah menjadi kualitas akan diingat sebagai kualitas. Tentang apa, protes terhadap ketidakadilan," tutur Rocky Gerung.
Saat Rocky Gerung menyampaikan pendapatnya, tiba-tiba pengamat politik Boni Hargens menginterupsinya.
"Saya boleh nanya Bung Rocky ya?" ujar Boni Hargens.
"Bener kan saya bilang, interupsi pertama silakan," timpal Rocky Gerung.
Setelah Boni Hargens selesai memberikan argumennya, pembawa acara Karni Ilyas mengingatkan agar Boni tidak memotong saat orang lain berpendapat.
"Baik, Boni jadi saya ingatkan, ketika ada ngomong, kita pun tidak interupsi setiap orang ngomong anda interupsi," ujar Karni Ilyas sembari mempersilakan Rocky Gerung kembali menyampaikan pendapatnya.
"Saya hitung tadi saya baru 84 detik bicara, dia (Bony) sudah interupsi satu setengah menit," kata Rocky Gerung.
Belum selesai Rocky memberikan penjelasan, Ketua DPP Partai Nasden Irma Suryani Chaniago tampak menginterupsinya.
"Rocky Gerung, Rocky Gerung, Rocky Gerung," ujar Irma Suryani.
"Oke interupsi kedua, silakan," balas Rocky Gerung.
Setelah Irma selesai berpendapat, Karni Ilyas mengingatkan agar pembahasan tetap fokus pada tema.
"Kita tetap tema ini aja, jangan balik-balik," kata Karni Ilyas.
Tak berhenti disitu saja, pendapat Rocky Gerung terus mendapat interupsi dari Irma dan Bony.
Bahkan, politisi PAN Dedi Gumelar alias Miing juga ikut dalam perdebatan.
Setelah debat sengit antar narasumber, Rocky Gerung pun melanjutkan argumennya.
"Saya lanjut yah," kata Rocky Gerung yang disambut tepuk tangan para penonton.
Lihat video selengkapnya berikut ini:
[tribun]