GELORA.CO - Calon Wakil Presiden RI nomor urut 01, Ma'ruf Amin mengajak masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan isu-isu hoax yang mengaitkan Jokowi dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Hal ini, kata Ma'ruf Amin, dibuktikan dengan pernyataan La Nyalla Matalitti yang mengaku bahwa dialah yang telah menyebarkan isu Jokowi adalah kader PKI.
"Katanya Jokowi PKI, PKI dari mana? beliau sudah berkali-kali membantah. Bahkan kemarin ada orang yang ngaku namanya La Nyalla, dari Surabaya, kata dia 'saya yang bilang Jokowi PKI itu saya, sekarang saya tobat, saya minta maaf, saya minta ampun saya telah melakukan fitnah'," kata Ma'ruf, saat konsolidasi dengan ratusan ulama se-Bogor di Cigombong, Kabupaten Bogor, Senin (24/12/2018).
"Lah orang yang bikin (hoax) saja udah nyabut, ini yang cuma denger malah masih terus aja PKI, PKI. PKI mata lu! Orang yang bikinnya saja bilang sudah engga, jadi sekarang kita memang harus hati-hati, jangan mudah terprovokasi oleh berita-berita bohong, betul apa tidak?" tambahnya.
Sebaliknya, Ma'ruf Amin menyebut bahwa Jokowi merupakan pemimpin yang cinta dengan Kyai dan santri. Karena hanya di masa pemerintahannya Hari Santri Nasional ditetapkan dan mengangkat kyai sebagai calon Wakil Presiden.
"Makanya heran ada orang yang mengatakan Jokowi itu anti islam, padahal Jokowi yang menetapkan Hari Santri Nasional, padahal Jokowi yang mengangkat kyai jadi wakil presiden. Selama ini engga ada yang mengangkat Kyai sebagai Wakil Presiden, hanya Jokowi yang mengangkat Kyai jadi Wakil Presiden," tegas Ma'ruf.
Dalam pertemuan tersebut, Ma'ruf Amin juga menyebut bahwa memenangkan pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 01, Jokowi, Ma'ruf Amin, merupakan tanggungjawab seluruh kader NU. Karena sebelumnya, kata Ma'ruf Amin, PBNU sudah bersepakat untuk berjuang dan memenangkan siapapun presiden yang wakilnya berasal dari kader NU.
"Nah ini yang menjadi tanggungjawab NU sekarang, termasuk tanggungjawab warga NU di Kota dan Kabupaten Bogor. Memang dulu Pak Jokowi itu kalah (di Bogor), tapi itu dulu. Sekarang harus menang, karena wakilnya kader NU," imbuhnya.
Namun demikian, Ma'ruf berpesan kepada seluruh kader NU untuk tetap menggunakan cara yang santun dan beradab dalam memperjuangkan calon presiden dan wakil presiden Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Gunakan cara santun, beradab, jangan gunakan hoax, dan ujaran kebencian. Target nasional kita harus menang selisih 20 persen, termasuk di Kota/Kabupaten Bogor. Minimal itu," tegasnya. [dtk]