GELORA.CO - Calon wakil presiden KH Ma'ruf Amin memiliki kriteria tersendiri terkait moderator yang menurutnya pantas untuk membawakan ajang debat calon presiden dan wakilnya. Secara umum, KH Ma'ruf tidak memiliki ketentuan tertentu terkait sosok atau nama yang pantas menbawakan acara tersebut.
"Kalau menurut saya kriteria bukan soal nama. Tapi yang penting dia harus cerdas lah," kata Ma'ruf Amin di kediamannya di Jalan Situbondo, Jakarta Pusat, Kamis (27/12).
Mustasyar Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) ini berpendapat, kecerdasan diperlukan agar pertanyaan yang dilontarkan ada relevansinya dengan pembangunan nasional. Dia melanjutkan, moderator debat juga harus objektif agat tidak melontarkan pertanyaan yang menyudutkan salah satu pasangan calon.
Moderator, dia melanjutkan, sebaiknya juga tidak suka mencari-cari kesalahan pasangan calon untuk menyudutkan mereka. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini berpendapat, moderator juga sebaiknya memiliki penyampaian yang santun tapi juga cerdas agar membuat suasana perdebatan menarik.
"Tentu juga agar tidak ada pihak yang disudutkan. Orangnya siapa saja ya yang memenuhi kriteria," katanya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) diketahui telah menentukan wakut perhelatan debat. Debat pertama akan dilaksanakan pada 17 Januari 2019. Debat perdana itu akan mengambil tema terkait isu Hukum, Hak Asasi Manusia (HAM) Keamanan dan Korupsi.
Sementara itu, nama-nama sejumlah jurnalis televisi muncul dalam pembahasan moderator debat capres-cawapres Pemilu 2019. Beberapa nama itu yakni Najwa Shihab, Ira Koesno, Bayu Sutiyono, Tomi Tjokro, Alvito Deanova dan Prabu Revolusi. [rol