GELORA.CO - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto bak menjadi tokoh pada Reuni Akbar Mujahid 212 di Lapangan Monas, Jakarta, Minggu (2/12) lalu.
Dalam kampanye terbuka pada Maret 2019 mendatang, Prabowo ditantang untuk mengumpulkan massa sebanyak itu guna "putihkan Jakarta".
Ketua Bidang Advokasi DPP Partai Demokrat sekaligus anggota Tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahaean mengatakan, sama saja lelucon kalau ada yang menuntut itu.
"Kalau ada yang nuntut seperti itu sama saja lelucon. Suruh dia cuci muka di air butek, bilang Ferdinand yang nyuruh," ucap dia kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (5/12).
Bagi dia jangan samakan antara gerakan moral masyarakat dengan gerakan politik. Ferdinand menegaskan bahwa Reuni 212 itu merupakan gerakan moral yang berangkat dari hati.
"Itu bukan gerakan politik tapi gerakan moral masyarakat, karena masalah hati yang sama akhirnya jutaan orang berkumpul. Jadi tidak paham gerakan itu orang menyamakan itu," tegasnya.
Sambung dia, kebetulan jika gerakan moral itu timbul akibat adanya ketidakadilan oleh rezim Joko Widodo saat ini.
"Ketidakadilan ini datang dari Jokowi dan mereka ingin perubahan," tutup Ferdinand. [rmol]