GELORA.CO - Kumandang azan yang dilakukan di dalam gereja sudah beberapa kali kita dengar dan baca melalui media. Di luar negeri, Amerika salah satunya, pernah diberitakan ada seorang muslim yang sengaja diundang Gereja Marble Collegiate untuk melakukan azan di hadapan para jamaat. Aksi itu dilakukan dengan tujuan melawan ketakutan ataupun kebencian non-muslim kepada Islam.
Namun bagaimana jika peristiwa azan di dalam gereja itu terjadi di Indonesia? Sebenarnya peristiwa kumandang azan dilakukan di dalam gereja sudah sempat beberapa kali dibicarakan publik. Pada 2016 silam, azan dikumandangkan di Gereja Kristen Jawa (GKJ) Papadange Djagat Wonosobo dalam kegiatan buka bersama yang dihadiri oleh seluruh umat beragama di Wonosobo. Azan yang dikumandangkan dalam acara tersebut dikatakan sebagai wujud menghormati dan saling toleransi. Namum, banyak perdebatan yang muncul pasca-menyebarnya kabar berita tersebut.
Sementara itu, baru-baru ini dunia maya juga kembali dihebohkan dengan sebuah video berdurasi sekitar satu menit yang menunjukkan seorang muazin tengah mengumandangkan azan di altar gereja yang diketahui adalah Gereja GPM Imanuel Amahusu, Kecamatan Nusaniwe, Ambon. Beberapa video terkait peristiwa itu menyebar luas melalui pesan singkat WhatsApp dan ada pula yang diunggah ke channel youtube.
Salah satunya channel youtube Ichal Kaimudin yang mengunggah video berdurasi singkat pada 2 Desember 2018. Video dengan judul 'Adzan Berkumandang di Gereja Imanuel Amahusu Ambon' itu dalam keterangannya menyampaikan jika video tersebut diambil saat ibadah Minggu pagi yang dilakukan di Gereja Imanuel Amahusu.
Video tersebut memperdengarkan suara azan yang dilakukan di dalam gereja. Tampak dalam video ditunjukkan jika tak ada suara keributan apa pun saat seorang pria mengumandangkan azan. Sedangkan pada saat selesai mengumandangkan azan, muazin terdengar mengucapkan salam yang kemudian terdengar dengan keras jawaban dari para jamaat gereja yang tengah menyaksikan.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu," ucap muazin setelah melantunkan azan dan dijawab "waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh," oleh para jamaat yang hadir dalm kegiatan ibadah minggu pagi tersebut.
Sejak diunggah pertama, video tersebut sudah ditonton lebih dari delapan ribu kali dan mendapat beragam komentar. Sebagian besar pendapat bermuara pada perdebatan hukum dari melaksanakan azan di dalam gereja.
Sebagian warganet menilai azan tidak bisa seenaknya dilakukan di sembarang tempat, terlebih tempat ibadah agama lain. Namun sebagian lagi berpendapat jika peristiwa azan di dalam gereja itu merupakan wujud toleransi umat beragama di Indonesia.
"Dalam Islam, konsepnya jelas 'lakum diinukum waliyadin (dalam tulisan Arab, red). Mari saling hormati ibadah masing-masing. Bukan mencampuradukkan ibadah," tulis Muhammad Fathoni dalam kolom komentar video yang diunggah tersebut.
"Toleransi yang salah kaprah. Ini masalah aqidah," tambah Ipaenin A.K.
"Ini soal aqidah.. Ini bertentangan berat dengan beta pung kepercayaan.. Bertoleransi boleh.. Tapi nggak boleh begini.. Beta warga ambon yang nggak setuju dengan adanya ini," timpal Nengsi Nudin. [malangtimes]