GELORA.CO - KPU mengganti kotak dan bilik suara yang sebelumnya menggunakan Aluminium kemudian diganti dengan berbahan kardus. Tentunya pergantian bahan kotak dan bilik suara dengan kardus di Pemilu 2019 tersebut menjadi cibiran, tawaan dan tidak masuk akal sehat wargaNet.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjamin kekuatan kotak suara dari kardus sama dengan alumunium. “kok bisa yaa?” jawab Netizen di sosmed dengan berbagai komentar dan cuitannya.
Seperti yang dikatakan Komisioner KPU Ilham Saputra, bahwa kotak dan bilik suara dicetak di tiga tempat, yakni Bekasi, Surabaya, dan Serang. “Kata Ilham.
Ia juga menjelaskan khusus Serang akan mencetak dalam jumlah relatif sedikit dibandingkan dua tempat lainnya.
Persetujuan menggunakan kardus sebagai kotak dan bilik suara pemilu 2019 kata Ilham sudah disetujui, karena menurut ia Undang Undang mengharuskan untuk menggunakan kotak suara transparan.
Ilham menegaskan bahwa kotak tersebut warna putih dari kardus tebal. Bagian transparan dihasilkan dari plastik mika di bagian depan.
“(Mika transparan) untuk dapat dilihat, bahwa suratnya masuk di kotak yang bersangkutan. Sekali lagi saya sampaikan, dengan (pengadaan) menggunakan e-katalog ini kita bisa berhemat sampai 30 persen anggaran. “jelas Ilham.
Kata Ilham, estimasi biaya produksi satu kotak Rp. 57.500 sampai Rp. 62.500 termasuk untuk distribusi. Adapun mengenai kekuatan kotak suara itu dia menegaskan bahwa bahan kardus tebal sama baiknya dengan alumunium.
“Kekuatan kardus kotak dan bilik suara itu tak perlu diragukan karena saya sudah buktikan dengan menduduki kotak suara tersebut. Kotak suara akan mampu menerima beban sampai 16 kilogram (kg). “jawab Ilham.
Netizen dan wargaNet menertawakan tindakan KPU mengganti kotak dan bilik suara dengan kardus dinilai KPU mencari celah untuk kemenangan salah satu capres.
Bahkan wargaNet menulis dalam akun sosial medianya, ‘jika distribusi kotak dan bilik suara menggunakan perahu, terkena percikan ombak, atau terguyur hujan… Pastinya kotak kardus tersebut hancur, bagaimana dengan suara suara murni itu yang mencoblos. Apa KPU sudah mempersiapkan pengganti kardusnya yang sudah di isi oleh pemilih orang orang gila sebanyak 31 juta suara.’
‘Tak perlu gunakan kunci gembok untuk membuka kotak suara dari kardus, hanya orang gila yang buka dari gemboknya, orang waras cukup membuka kardusnya tanpa harus membongkar kotaknya.’
Gembok diganti dengan kabel Ties, keamanan kotak suara KPU dipertanyakan masyarakat.
WargaNet juga mengecam tindakan KPU, ‘Sejak di rezim jokowi ini, KPU terus berulah, seakan akan mencari celah untuk meloloskan bos nya agar tetap berkuasa 1 periode lagi.’
Ada juga video seorang pria yang mengecam penggunaan kotak suara berbahan kardus oleh KPU, berikut videonya:
Komentar warganet lainnnya,
[kbt]