GELORA.CO - Kata-kata terakhir Jamal Khashoggi, jurnalis yang dibunuh di gedung Konsulat Arab Saudi pada 2 Oktober lalu, kini telah terungkap melalui pembacaan transkrip rekaman pembunuhan yang telah diterjemahkan. Dalam rekaman suara tersebut, kata-kata terakhir Khashoggi diucapkan dalam suasana yang mengerikan. Khashoggi seakan tengah melawan sekelompok orang yang berusaha membunuhnya.
"Saya tidak bisa bernafas. Saya tidak bisa bernapas. Saya tidak bisa bernapas," ucap Khashoggi berulang kali dalam rekaman suara, dilansir dari laman CNN, Senin, (10/12).
Dalam rekaman tersebut, terdengar suara gergaji yang memotong-motong tubuh Khashoggi dan suara serangkaian telepon yang masuk.
Terungkapnya transkrip ini membuat Donald Trump dalam posisi sulit mengingat selama ini ia membela Pangeran Arab Saudi Mohammed Bin Salman, yang selama ini diduga kuat terlibat pembunuhan Khashoggi. Trump bahkan tidak mempercayai laporan lembaga negaranya sendiri yakni CIA.
Bukti rekaman suara dan transkrip yang asli dipegang oleh intelijen Turki, namun telah terlebih dahulu diterjemahkan sebelum dibagikan ke lembaga intelijen lain. Beberapa negara selain Turki yang turut menerjunkan intelijennya dalam kasus ini adalah Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Perancis, dan Jerman.
Direktur CIA Gina Haspel mengungkapkan keterangan yang diberikan oleh 'sumber transkrip' konsisten dengan keterangan yang dikumpulkan selama ini.
Terkait hal ini, salah seorang pejabat Arab Saudi yang menolak disebut namanya mengatakan tidak ada indikasi panggilan telepon berlangsung dalam rekaman tersebut.
"Jika ada informasi tambahan yang dimiliki pihak berwenang Turki yang tidak kami ketahui, kami akan menyambutnya secara resmi diserahkan kepada kami untuk ditinjau, yang telah kami minta berkali-kali dan masih meminta. Dan, sampai sekarang, kami belum menerima apa pun," ujarnya.
Transkrip rekaman tersebut dimulai ketika Khashoggi memasuki gedung Konsulat Arab Saudi. Khashoggi yang berada disana untuk mengurus dokumen perceraian mengetahui bahwa ada sesuatu yang tidak beres, pasalnya ia bertemu dengan Maher Abdulaziz Mutreb, diplomat Arab Saudi sekaligus anggota intelijen yang menjadi orang dekat Mohammed Bin Salman.
Dalam rekaman tersebut, tertangkap sebuah percakapan singkat.
"Anda kembali," kata Mutreb.
"Anda tidak dapat melakukan hal itu. Orang-orang menunggu di luar," kata Khashoggi menyadari bahaya yang mengintai dirinya.
Perlu diingat saat itu tunangan Khashoggi, Hatice Cengiz menunggu di depan gedung.
Percakapan tidak berlanjut namun terdengar beberapa orang mengepung Khashoggi diikuti suara keributan dan suara Khashoggi yang berusaha bernapas. Setelah itu terucaplah kata-kata terakhir Khashoggi yang mengatakan dirinya tidak bisa bernapas.
Selanjutnya yang terdengar adalah suara dokter Salah Muhammad al-Tubaiqi, ahli forensik yang tergabung dalam tim eksekutor Khashoggi. Rekaman terus berlanjut dan meskipun telah mengucapkan kata terakhir, sang jurnalis belum tewas. Hal itu diketahui lewat teriakan-teriakan yang terdengar seiring suara gergaji yang memotong tubuhnya.
Kemudian terdengar perintah dari Tubaiqi kepada para eksekutor untuk mendengarkan musik sambil memutilasi Khasoggi.
"Gunakan earphone atau dengarkan musik seperti saya," ucap sang dokter.
Kemudian terdengar suara Mutreb yang tengah berkomunikasi dengan seseorang, menginformasikan bahwa 'pekerjaan' telah selesai.
"Beritahukan bosmu, tugas telah selesai. Sudah selesai," kata Mutreb.
Kesimpulan final yang diambil sumber dari transkrip adalah bahwa pembunuhan Khashoggi merupakan pembunuhan terencana oleh tim yang terorganisir yang melaksanakan tugasnya dengan efisien, kejam, dan diperintah oleh seseorang di mana sang atasan selalu mendapatkan informasi perkembangan secara berkala.[akr]