GELORA.CO - Pesawat Antonov An-12BP terdeteksi melintasi Pantura Jawa dan di saat yang bersamaan muncul suara misterius di beberapa kota di Jawa Tengah. Begini jejak pesawat tersebut.
Data penerbangan pesawat Antonov An-12BP dengan nomor registrasi UR-CGW termuat di situs Flight Radar 24. Tapi tidak semuanya terungkap. Ada beberapa penerbangan yang tidak ditampilkan lokasi pesawat lepas landas dan mendarat.
Pada 12 Desember 2018, pesawat Antonov An-12BP lepas landas dari Tbilisi, Georgia, ke Hyderabad, India. Setelah itu, pesawat tersebut terdeteksi terbang di atas Laut Kaspia, yang merupakan danau terluas di dunia yang terletak antara Eropa dan Asia. Tak ada keterangan dari mana dan ke mana pesawat itu terbang.
Masih di hari yang sama, pesawat Antonov An-12BP itu kembali terdeteksi terbang, kali ini di atas dataran India. Lagi-lagi tak ada keterangan dari mana dan ke mana pesawat itu terbang.
Pada 14 Desember 2018 pukul 05.40 UTC atau 00.40 WIB, pesawat Antonov An-12BP melintas di langit Purwakarta, Jawa Barat, pada ketinggian 15.350 kaki. Pesawat terdeteksi hingga sekitar langit Subang pada empat menit kemudian.
Anehnya, pada situs tersebut terlihat garis putus-putus saat pesawat diduga melintas di langit Subang hingga Kendal, Jawa Tengah. Pesawat kembali terdeteksi di Kendal dengan ketinggian terbang 23.000 kaki pada pukul 06.14 UTC atau 01.14 WIB. Tidak ada informasi di mana pesawat itu mendarat.
Masih di hari ini, pesawat itu lalu terdeteksi lagi di Australia. Saat ini, pesawat Antonov An-12BP terdeteksi sedang terbang dari Melbourne, Australia, ke arah timur laut.
Berdasarkan kesaksian warga yang dihimpun detikcom, Jumat (14/12/2018), suara meraung-raung terdengar sekitar pukul 01.00 WIB. Suara itu terdengar di Pekalongan hingga Kabupaten Semarang.
Manajer Operasional AirNav cabang Semarang, Kelik Widjanarko, belum memastikan soal pesawat Antonov An-12BP sebagai sumber suara misterius tersebut.
"Menyampaikan bilamana hal tersebut diyakini baling-baling pesawat bahwa pergerakan pesawat di wilayah udara yang di Indonesia adalah 24 jam bisa sipil atau militer. Jam tersebut AirnNav Semarang sudah closed, jadi kami tidak ada data," kata Kelik. [dtk]