GELORA.CO - Permintaan mengusir Duta Besar Arab Saudi Syaikh Osama Al-Syuaibiy oleh PBNU dinilai berlebihan.
Sebagai dubes selama 10 tahun, tentunya sudah banyak jasa Syaikh Osama Al-Syuaibiy terhadap Indonesia.
"Intinya semua ormas islam di Indonesia sudah mengetahui Syaikh Al-Suaibiy. Banyak sekali andil beliau terhadap Indonesia. Hingga kemarin datangnya raja Salman itu atas peran beliau juga," ujar Ustad Afifudien Rohaly kepada INILAHCOM, Selasa (4/12/2018).
Belum lagi penambahan kuota haji untuk jamaah Indonesia."Kemudian diforum internasional, dubes seringkali memuji PBNU, Nahdatul Ulama," ungkap Imam Besar Masjid At-Tien tersebut.
Menurutnya, sikap PBNU tentang pengusiran, tak sebanding dengan jasa Syaikh Osama Al-Syuaibiy selama 10 tahun di Indonesia membela kepentingan muslim di Indonesia.
"Makanya kalau menurut saya sikap yang terlalu cepat atau terlalu tanpa pikir panjang oleh PBNU saya kira tidak tepat. Karena jasa beliau dibanding dengan cuitan beliau tidaklah sebanding," tandasnya.
Dalam cuitannya, Osama bin Mohammed Abdullah Al-Suaibi menyebut Reuni Akbar 212 yang berlangsung Ahad, 2 Desember 2018 terjadi lantaran dipicu pembakaran bendera Tauhid oleh orang atau organisasi yang sesat.
"Massa yang berjumlah lebih dari satu juta berkumpul demi menyatakan persatuan umat Islam merupakan reaksi keras terhadap dibakarnya bendera tauhid oleh seorang atau pihak organisasi sesat, menyimpang, kurang lebih sebulan yang lalu," begitu sepenggal isi cuitan Dubes Arab Saudi lewat akun @Os_alshuibi yang diterjemahkan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siradj di hadapan wartawan pada Senin sore. [inc]