GELORA.CO - Politikus Partai Demokrat (PD) Andi Arief menyebut pelaku perusakan baliho SBY hingga spanduk dan bendera PD mengaku beraksi atas perintah pengurus PDIP. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan tindakan perusakan itu tidak sesuai dengan karakter partainya.
"Jadi kalau ada yang mengatakan di Pekanbaru sana, kita dituduh kader PDI Perjuangan ada yang merusak bendera Demokrat, itu bukan watak, itu bukan karakter PDI Perjuangan," ujarnya dalam acara konsolidasi PDIP di Langkat, Tebing Tinggi, Sumatera Utara, Sabtu (15/12/2018).
Hasto mengatakan tuduhan itu tidak memiliki dasar yang jelas. Dia menegaskan PDIP sama sekali tidak berkaitan dengan PD. Apalagi, menurut dia, Demokrat bukanlah rival partainya.
"Karena itulah Saudara-saudara sekalian, hasil survei menunjukkan, kita tidak punya irisan dengan Demokrat. Kita tidak punya irisan dengan Partai Amanat Nasional, kita tidak punya irisan dengan PKS. Irisan kita adalah dengan Gerindra," ucapnya.
"Tetapi sejatinya dari survei menunjukkan, siapa yang paling beririsan dengan Gerindra, yang paling beririsan dengan Gerindra adalah Golkar, NasDem, Demokrat, dan PAN. Jadi tidak ada relasinya, yang menuduh kita dengan tindakan tercela tersebut," lanjut Hasto.
Sebelumnya, Andi Arief mengungkapkan, dari pengakuan pelaku, didapatkan keterangan bahwa 'order' perusakan atribut PD berasal dari PDIP. Selain itu, diperoleh informasi bahwa pelaku berjumlah 35 orang, yang dibagi dalam 5 kelompok.
"Keterangan pelaku perusakan yang ditangkap DPC Demokrat malam tadi menyebut dia disuruh Pengurus PDIP," kata Andi Arief di akun Twitter-nya dan mengizinkan detikcom mengutipnya.
Satu pelaku sebelumnya memang sudah diamankan pihak kepolisian. Polisi menangkap pemuda bernama Heryd Swanto (22), yang hingga kini masih diperiksa secara intensif terkait motifnya. [dtk]