GELORA.CO - Pengumuman Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membuat publik bingung. Tak terkecuali Partai Gerindra yang sulit mencerna bagaimana cara agar penerimaan negara tinggi, tetapi pertumbuhan ekonomi rendah.
Ketua DPP Partai Gerindra, Heri Gunawan bahkan menduga penerimaan besar negara itu berasal dari pinjaman luar negeri.
“Bisa saja penerimaan negara besar, kemungkinannya karena pinjaman luar negeri. Bisa juga dari tempat lain,” kata anggota Komisi XI DPR saat ditemui di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (10/12).
Dia menjelaskan bahwa penerimaan negara berasal dari tiga item, yaitu pajak, bea cukai, dan utang. Khusus penerimaan dari pajak dan bea cukai, sambungnya, akan berkorelasi erat dengan pertumbuhan ekonomi bangsa.
Sementara pertumbuhan ekonomi masih lemah dan terus berkutat di angka 5,2 hingga 5,3 persen. Dengan kata lain, dua item itu tidak mungkin menjadi alasan pemerintah berani mengumumkan penerimaan negara besar.
“Jadi saya pikir kalau dari pajak rasanya sulit tercapai di tahun ini, apalagi dengan bea cukai kenapa? Karena pajak kita berkutat di situ-situ saja,” demikian Heri. [rmol]