GELORA.CO - Pembangunan jalan tol diberbagai daerah selalu dibanggakan-banggakan oleh para pendukungnya Jokowi. Tapi, bagi Fadli Zon pembangunan jalan tol bukan prestasi.
“Pemerintah membangun infrastruktur seperti jalan tol, jembatan dan lainnnya. Itu mah kewajiban, bukan prestasi,” ujar Fadli Zon, Jumat.
Apalagi, diterangkan Fadli, dana untuk membangun infrastruktur seperti jalan tol, jembatan hasil dari berhutang ke berbagai negara. Perlu diingat, hutang yang diwariskan oleh pemerintahan saat ini akan bermasalah dikemudian hari.
“Kalau membangun dari utang, itu mewariskan masalah generasi mendatang,” terang dia.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini melanjutkan jika pembangunan tol oleh rezim ini bukan murni untuk melayani masyarakat Indonesia. “Kalau membangun tol berbayar itu namanya bisnis bukan pelayanan,” tambah dia.
Seperti diberitakan, Presiden Jokowi mengecek pembangunan jalan tol Trans Jawa sepanjang 1.150 km dari Merak hingga Banyuwangi, kini sudah tersambung 933 km dari Merak ke Pasuruan. Sepanjang 616 km di antaranya dibangun pada 2015-2018. Ruas selebihnya, Pasuruan-Banyuwangi 217 km akan tuntas pada tahun 2021.
Jokowi juga menjajal ruas tol ini dari Surabaya melewati Mojokerto, Kertosono, Ngawi, Sragen, Solo, Salatiga, Semarang, sampai Kendal dan Batang. [telusur]