GELORA.CO - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI/Freeport) Tony Wenas mengungkapkan, penambangan di atas tanah atau open pit akan dihentikan atau ditutup. Kenapa?
Ya, masih kata Tony, karena cadangan emas di atas tanah sudah habis. "Open pit akhir tahun ini selesai," kata Tony usai penyerahan IUPK definitif di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (21/12/2018).
Tony mengatakan, pada tahun depan pihaknya akan menambang di bawah tanah. "Mulai tahun depan kami fokus ke underground," kata dia.
Kata dia, untuk penambangan di bawah tanah, Freeport membenamkan modal hingga puluhan miliar dolar AS. Besarnya angka ini karena penambangan di bawan tanah memang butuh dana besar."Ke depannya tambahan 14 miliar dolar. Itu sampai 2041," ujar dia.
Dua juga mengamini dengan ditutupnya open pit, maka volume produksi di 2019 bakal menurun. Namun, ke depannya akan bertambah lagi. Sayangnya, Tony tak bisa menyebut berapa penambahannya.
"Tahun depan pasti akan berkurang karena open pit selesai. Tapi di 2020 naik lagi. 2021 naik lagi. Angkanya lupa saya," kata dia.
Diketahui, pemerintah melalui PT Inalum resmi memiliki saham PT Freeport Indonesia sebesar 51%. Hal ini setelah dilakukan pembayaran divestasi senilai US$ 3,85 miliar dan peneribitan IUPK definitif Freepot oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). [IN]