GELORA.CO - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf mengatakan akan bersikap ofensif jika koalisinya terus diserang dengan isu miring, terutama yang berbau fitnah. Bahkan mereka tak segan mengkapitalisasi isu pelanggaran HAM masa lalu untuk membalas kubu penantangnya.
Menanggapi itu, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ferry Juliantono balik menyindir TKN atas ancaman tersebut. Bahkan dia mempertanyakan kenapa isu HAM itu justru baru diangkat sekarang. Sedangkan ketika Prabowo menjadi cawapresnya Megawati Soekarnoputri, tidak ada pihak yang menyinggung pelanggaran HAM masa lalu.
"Dulu waktu Pak Prabowo jadi wakil bu Megawati nggak ada tuh pelaporan dugaan HAM dan sebagainya. Kok setelah ini (Prabowo jadi Capres, Red) jadi banyak dibahas?" ujar Ferry di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (15/12).
Lebih lanjut, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu menilai kubu TKN sedang kebingungan untuk mengalahkan Prabowo. Sehingga mereka mencari-cari celah untuk menyerang lawannya.
"Ya udah kehabisan isu kali. Udah kepepet (makanya menggoreng isu pelanggaran HAM masa lalu, Red)," ucap anak buah Prabowo ini.
Sebelumnya, Juru Bicara TKN, Irma Suryani Chaniago mengatakan strategi pemenangan koalisinya akan mengarah untuk melakukan perlawan. Pasalnya jika terus didiamkan, para penyebar hoaks akan semakin membunuh karakter Jokowi.
"Kami ada perubahan strategi. Kalau kemarin kami nggak ribut soal misalnya penculikan dan pelanggaran HAM. Kami sekarang akan bicara itu juga," ujar Irma di Rumah Cemara Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (14/12).
"Kalau kemarin mereka mengkapitalisasi soal isu PKI, kami akan mengkapitalisasi soal isu pelanggaran HAM masa lalu," imbuhnya. [jpc]