GELORA.CO - Potongan video ceramah Kiai Miftah Maulana Habiburrahman beredar di sosial media dan jadi sorotan. Dalam video itu kiai yang bisa disapa Gus Miftah itu menyampaikan anjuran bagi warga Nahdlatul Ulama menyikapi majunya KH Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2019.
"Tidak ada kewajiban warga Nahdlatul Ulama harus milih Pak Ma'ruf Amin. Begitulah cara menyikapinya," kata Gus Miftah.
"Jadi kiai-kiai jangan sembarangan. Kita warga NU wajib milih Pak Ma'ruf? Hei bro, mulutmu dibayar berapa?" kata kiai yang sudah 14 tahun menyampaikan ceramah di dunia remang-remang dan lingkungan esek-esek itu.
Ia mengatakan kiai yang demikian salah kaprah. Kiai menurut dia, tidak boleh memanfatkan status kiai yang disandangnya.
"Pak Ma'ruf Amin boleh nyapres, boleh nyawapres. Tetapi juga tidak ada kewajiban warga Nahdlatul Ulama untuk memilih Pak Ma'ruf Amin. Tapi ingat, seandainya saja tidak memilih Pak M'ruf, tidak boleh kita meninggalkan rasa hormat kepada Kiai Ma'ruf sebab bagaimanapun juga beliau kiai," katanya.
Video diupload di twitter oleh Mustofa Nahrawardaya di akun @AkunTofa. Hingga Selasa (11/12) pukul 08.18, video berdurasi 44 detik itu sudah ditonton 57 ribu, disukai 4.789 dan 2.715 diretweet.
"Video ini kayaknya bakal viral," tulis Mustofa memberi caption.
Video ini kayaknya bakal viral. pic.twitter.com/DobGOJJetv— MUSTOFA NAHRAWARDAYA (@AkunTofa) 9 Desember 2018
Netizen banyak yang mengomentari. Kebanyakan setuju dengan materi ceramah Gus Miftah.
"Cerdas, santun dan ulama lurus," tulis @HamdaniZen.
Akun @Yudhi Brahma mengucap syukur sekaligus berdoa agar Gus Miftah tidak dicap sebagai kiai radikal oleh versi pemerintah.
"Saya murni orang NU tetap hormat sama pak Ma'ruf Amin tapi pilihan saya bukan beliau. Maaf kiai ini demokrasi," kicau @Mulya90164265 membalas @AkunTofa. [rmol]