GELORA.CO - Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi mengklaim berdasarkan survei internalnya bahwa elektabilitas pasangan nomor urut 02 sudah hampir menyalip petahana, Jokowi-Ma'ruf. Situasi itu dianggap membuat kubu 01 mulai panik.
Juru Bicara BPN, Andre Rosiade mengatakan saat ini elektabilitas Prabowo-Sandi sudah mencapai 40 persen lebih. Situasi itu lantas dianggap membuat kubu Jokowi-Ma'ruf menjadi bersikap lebih menyerang.
"Pak Jokowi itu sudah di bawah 50 persen. Pak Prabowo sudah di atas 40 persen surveinya hanya terpaut sedikit, muncul kepanikan dari kubu mereka," ungkap Andre di Jalan Mega Kuningan Timur VII Nomor 26, Jakarta Selatan, Jumat (21/12).
Adanya kepanikan itu dikatakannya Andre seperti mulai terjadinya serangan personal kepada Prabowo. Seperti adu rekaman jejak, isu keagamaan, hingga yang terbaru viralnya surat Dewan Kehormatan Perwira (DKP) dengan tanda tangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang berisikan rekomendasi pemberhentian Prabowo dari anggota ABRI yang diterbitkan pada 1998 silam.
"Muncul kepanikan dari kubu mereka (Jokowi-Ma'ruf, Red) sehingga mulai menyerang personal," imbuhnya.
Di tempat sama Kordinator Juru Bicara BPN, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan bahwa aspirasi masyarakat kepada Prabowo-Sandi angka semakin meningkat. Hal itu sudah dibuktikan langsung oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketika melakukan safari politik beberapa bulan kebelakang.
"Pak SBY tadi menyampaikan bahwa sekarang gelombang pro perubahan, gelombang ingin ganti Presiden itu besar sekali. Itu disampaikan oleh pak SBY tadi dari hasil beliau turun ke bawah selama 6 bulan," tutupnya. [jpc]