GELORA.CO - Kubu Prabowo-Sandi menilai ada upaya perusakan citra Sandi dengan viralnya #SandiwaraUno. Bahkan mereka beranggapan ada pihak yang ingin mencoba memanfaatkan momen ini dengan cara membesarkan kejadian di pasar Kota Pinang, Sumatera Utara itu.
Menanggapi itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding tidak sepakat dengan pernyataan tersebut. Menurutnya peristiwa di pasar Kota Pinang sudah jelas buktinya bahwa memang itu sandiwara.
"Sama sekali enggak ada goreng menggoreng bahwa itu fakta, masyarakat harus tahu," ujar Karding kepada JawaPos.com, Jumat (14/12).
"Sandi di pasar itu kan ada fakta, ada buktinya bahwa tulisan yang menyatakan 'pulanglah Sandiaga jangan pecah kami', itu kan ketika ada yang mau melepas itu oleh timnya pak Sandi 'jangan dilepas' begitu kira-kira," imbuhnya dengan menirukan suara di video.
Lebih lanjut, politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menilai perbuatan Sandi merupakan upaya playing victim untuk menarik simpati publik. Namun, Karding bersyukur karena usaha itu gagal dengan viralnya tayangan settingan tersebut.
"Sebenarnya kita bersyukur kita dapat video itu sehingga sandiwara-sandiwara yang selama ini dilakukan atau setting-setting yang dilakukan untuk menciptakan playing victim itu dengan sendirinya terbuka untuk publik," jelasnya.
Di sisi lain, dengan kejadian ini, anak buah Cak Imin menilai masyarakat bisa semakin objektif dalam memberi penilaian terhadap calon pemimpinnya. "Dari awal saja mulai bohong dan bersandiwara apalagi kalau jadi pemimpin beneran," tandas Karding. [jpc]