GELORA.CO - Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais mengaku bakal menjewer PP Muhammadiyah jika tidak mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
Hal ini disampaikan Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah dalam acara Pengajian Kebangsaan dari Aliansi Pencerah Indonesia (API) di Rumah Dakwah Al Hujjah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (16/12/2018).
"Oh saya jewer, kalau perlu saya jewer kalau PP Muhammadiyah tidak mengatakan harus mendukung Prabowo-Sandi. Karena dulu waktu teman saya dulu, Syafii Maarif, waktu saya jadi calon presiden dia mengatakan 'Muhammadiyah terserah masing-masing, sesuai dengan nurani'. Itu kan bukan fatwa, itu menyesatkan. Karena apa? Presiden itu hanya satu. Kalau legislatif ada 600, 700, kalau presiden hanya satu. Either you won or you lose," kata Amien.
Amien juga menyinggung soal kebijakan revolusi mental yang digaungkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, mental tidak menyangkut moral sehingga revolusi mental tidak menjadikan orang-orang bisa membedakan mana yang baik mana yang buruk.
"Mental itu tidak bisa membandingkan mana hak mana batil. Karena itu nanti kita ucapkan selamat tinggal revolusi mental, kita sambut revolusi moral. Prabowo, Prabowo, nanti kita gelorakan revolusi moral," ujarnya.
Amien kemudian bicara soal usianya yang tak lagi muda dan keinginan untuk meruntuhkan rezim saat ini. Dia juga menyinggung soal sejumlah megaproyek yang uangnya berasal dari asing.
"Saya ini sudah hampir 75, tapi saya masih loncat ke tronton. Ini karena mumpung masih hidup, mumpung masih ada kesehatan. Kalau kita bisa meruntuhkan rezim yang pekok ini, bagaimana amal salih yang monumental yang bisa kita kerjakan," ujarnya.
"Ada 3 megaproyek yang oleh para taipan, para cukong dan para jongosnya di Jakarta itu mengatakan pasti bisa. Yang pertama, reklamasi Teluk Jakarta, nilainya Rp 300 triliun. Yang kedua, megaproyek Meikarta, Rp 280 triliun. Kemudian kereta api cebong, cepat bohong-bohongan, itu Jakarta-Bandung, itu Rp 90 triliun. Modal paling gede itu dari Beijing," sambung Amien.
"Kita maju terus sampai 17 April. Mudah-mudahan. Saya minta sejak sekarang ditambah setengah menit doa. Pakai bahasa Indonesia, Jawa terserah lah, Ya Allah mudah-mudahan Engkau berikan kepada bangsa dan umat Islam presiden baru yang lebih ramah kepada agamaMu, akan membela agamaMu. Tiap setelah salat. Syukur-syukur kalau yang bangun malam itu lebih tokcer lagi. Kalau jutaan umat Islam berdoa sama, itu langit membuka. Kemudian 17 April, magrib kita syukuran," tutur Amien. [RY]