GELORA.CO - Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra meragukan rekam jejak perjuangan pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga dalam memperjuangkan kepentingan Islam. PAN mengaku kehabisan kata-kata.
"Cuma bisa mengelus dada dan mendoakan bang YIM (Yusril Ihza Mahendra). Sudah lah kalau mau bersama yang baru, ya pindah saja. Tidak usah menjelek-jelekan yang lama," kata Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN, Dradjad Wibowo kepada wartawan, Jumat (9/11/2018).
Dradjad meminta Yusril tak lagi mengusik Prabowo-Sandi setelah memutuskan menjadi pengacara bagi Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Ia menegaskan selama ini sudah banyak kontribusi Prabowo dalam membela ulama dan kepentingan umat Islam.
"Yang jelas Prabowo banyak membela ulama dari tindakan persekusi maupun kriminalisasi. Prabowo juga banyak membela ormas Islam sejak masih di TNI, termasuk ketika menjadi panglima Kopassus dan Kostrad," sebutnya.
"Selain itu, dia banyak membantu pesantren dan berbagai kegiatan keumatan. Bahkan ada pesantren di mana peran Mas Bowo krusial sekali," imbuh Dradjad.
Namun, menurut Dradjad, Prabowo tak pernah memamerkan kontribusinya itu. Ia mengatakan Prabowo tak mengumbar amal baik di media sosial.
"Tapi memang Prabowo tidak memasang amal baiknya ini di Twitter, Instagram atau mengundang media," ucapnya.
Yusril mengaku ragu dengan citra yang selama ini dikembangkan seolah pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno banyak berjasa untuk kepentingan Islam. Menurut dia, selama ini hampir tak ada rekam jejak Prabowo-Sandi dalam aspek tersebut.
"Jadi kalau Pak Prabowo dianggap sangat Islam, saya sendiri kurang percaya juga dengan hal itu. Apa iya? Sebab enggak ada track recordnya," kata Yusril kepada detikcom, Kamis (8/11). [dtk]