GELORA.CO - Pengamat politik dari UIN Syarief Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menilai masuknya Yusril Ihza Mahendra di lingkaran Paslon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin menandakan dalam dunia politik tidak ada kawan dan musuh abadi.
Menurutnya terpilihnya Yusril sebagai tim penasehat hukum Jokowi-Ma'ruf membuktikan batas-batas ideologi dalam politik Indonesia saat ini tak lagi memiliki arti.
"Yusril jadi lawyer Jokowi semakin menebalkan satu diktum politik, bahwa tak ada musuh dan kawan abadi yang ada kepentingan abadi," ujar Adi Prayitno kepada Kantor Berita Politik RMOL di Jakarta, Senin, (5/11).
Adi menambahkan meski partai yang dipimpin Yusril berasas islam, namun bukan bagian dari kelompok partai berasas islam yang bergabung dengan pemerintah.
Menurut Adi Partai Bulan Bintang (PBB) punya irisan keislaman 'kanan' dan kerap kritis ke pemerintah. Di sisi lain Yusril juga menjadi kuasa hukum dari ormas HTI yang simpatisannya disinyalir bermigrasi ke PBB. Hal inilah yang membuat teori politik moderen tidak berpengaruh di Indonesia.
"Politik kita memang sukar dijelaskan dengan teori-teori politik kontemporer. Inilah realitas politik kita, di mana batas-batas ideologi menjadi tak berarti," tandasnya. [rmol]