GELORA.CO - Walaupun Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) menjadi penasehat hukum pasangan capres dan cawapres nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin. Namun hal itu tak berlaku bagi kader PBB.
Saat dikonfirmasi, Sekretaris Jenderal PBB, Ferry Noer mengaku dukungan Yusril belum tentu sama dengan partai. Pasalnya sikap Yusril itu sebagai pengacara bukan mengatasnamakan partai.
"Pak Yusril kan jadi pengacara, jadi tidak serta merta PBB ke Jokowi ya," ujar Ferry saat dihubungi, Selasa (6/11).
Menurut Ferry, sampai saat ini mayoritas kader PBB lebih banyak menginginkan partai mendukung pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Jadi kalau dilihat lebih banyak yang ke Pak Prabowo," katanya.
Namun demikian sampai saat ini Ferry mengaku PBB belum menjalin komunikasi dengan Prabowo Subianto. Karena Prabowo memiliki kesibukan yang padat sehingga tidak bisa menyempatkan diri bisa bertemu dengan PBB.
"Kalau Pak Prabowo sendiri enggak ada komunikasi, Pak Prabowo kan nelpon saja susah, dihubungi saja enggak bisa. Susah sekali bagaimana saling koordinasi," ungkapnya.
Ferry menambahkan, sikap PBB untuk Pilpres 2019 baru bisa diambil keputusannya pada Desember mendatang, dalam perhelatan rapat koordinasi nasional (Rakornas).
Sebelumnya, pengacara kondang yang juga Ketua Umum PBB, Yusril Ihza Mahendera mengaku menjadi lawyer pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin.
Yusril mengaku menjadi kuasa hukum pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin karena beberapa waktu lalu melakukan pertemuan dengan Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Erick Thohir di salah satu hotel di Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, Erick Thohir menanyakan kepada dirinya apakah bersedia menjadi kuasa hukum pasangan nomor urut 01. Yusril pun menjawab bersedia menjadi kuasa hukum Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Maka saya katakan pada Pak Erick, setelah cukup lama hal ini didiskusikan dengan saya akhirnya saya memutuskan untuk setuju dan menjadi lawyer kedua beliau itu," ujar Yusril saat dihubungi, Senin (5/11).
Yusril pun mengaku menjadi kuasa hukum Jokowi-Ma'ruf Amin tanpa dipungut bayaran sepeser pun. Hal itu juga yang diinginkan oleh Erick Thohir saat melakukan pertemuan dengannya.
Dengan bergabungnya sebagai kuasa hukum Jokowi-Ma'ruf Amin, Yusril berharap semoga dirinya bisa menyumbangkan tenaganya supaya di Pilpres dan Pemilu serentak ini bisa berjalan jujur dan adil. [jpc]