GELORA.CO - Sebuah potongan video wawancara Presiden Joko Widodo dengan salah satu stasiun televisi sejak dua hari ini belakangan ini viral dan menjadi pembicaraan hangat di berbagai jejaring media sosial.
Di dalam video itu Jokowi mengaku lebih suka membaca komik daripada buku-buku bertema politik.
Hobi membaca komik, seperti komik Jepang Shin-chan dan Doraemon itu, sudah dimiliki Jokowi sejak usia remaja.
Dalam wawancara itu, Jokowi yang mengenakan kemeja putih didampingi Ibu Iriana Jokowi yang mengenakan baju ungu.
Awalnya Jokowi mengatakan kalau tidak ada kerjaan, dirinya bingung.
Lantas sang reporter bertanya kepada Ibu Iriana, apa yang dilakukan agar Jokowi tidak jalan kemana-mana.
Menjawab pertanyaan ini, Ibu Iriana mengatakan, “Ya, santai aja, baca-baca.”
Jokowi lantas menyambung, “Saya sering diberikan, sering diberikan ini, komik, sama istri, sama anak-anak. Komik-komik yang itu, komik-komik anak itu.”
Sang reporter lantas bertanya, “Apa misalnya, Pak?”
“Komik Doraemon, komik Shin-chan,” jawab Jokowi sambil tertawa terkekeh sambil tangannya digerak-gerakan seolah sedang membalik halaman-halaman komik.
“Habis baca itu lupa,” sambungnya masih tertawa.
Saat ditanya apakah selain membaca komik dirinya juga suka membaca buku-buku politik, Jokowi menggeleng-gelengkan kepala.
“Nggak banyak. Saya baca Bung Karno,” kata dia masih dengan seolah-olah membalikkan halaman-halaman kertas.
Ibu Iriana membenarkan jawaban Jokowi itu.
Mana yang lebih sering dibaca, komik atau buku politik. Sang reporter bertanya lagi.
“Lebih banyak buku komik. Iya, benar,” jawabnya sambil menambahkan dirinya tidak tahu apa yang menarik dari komik dan itu sudah dilakukannya sejak remaja.
Jokowi pun mengatakan, dirinya suka membaca buku-buku Kho Ping Hoo saat masih remaja.
“Kho Ping Hoo gitu dibaca. Sampai, wuuuu, habis,” kata Jokowi.
Yang dimaksud Jokowi adalah buku-buku cerita silat karya Asmaraman Sukowati Kho Ping Hoo.
Potongan rekaman wawancara Jokowi ini viral dan dibicarakan berbagai kalangan di dunia maya.
Di akun Facebook Rakyat Bicara klip ini diunduh kemarin (Minggu, 18/11). Sampai pagi ini sudah dilihat 64 ribu kali, dan dibagikan hampir 2.000 penonton, dengan komentar untuk sementara lebih dari 300 komentar.
Dari pengamatan redaksi, kebanyakan komentar bernada menyesalkan.
Pemilik akun Sukardi Karyadi, misalnya, menulis:
“Haduh, pantesan tiap ditanya tentang pemerintahan tidak tahu, tentang masalah negara tidak tahu, mesti pakai teks dan bantu-bantu sebelah yang ngomong.”
“Pantesan kalau pidato pakai teks,” tulis Dewi Anjasmara Fikri.
“Makanya tidak bisa mikir yang berat-berat, makanya kacau balau,” tulis Mimi Hasbur pula.
Sementara pemilik akun Mas Laga berkomentar, “Lha, huebat toh. Baca komik aja bisa jadi Presiden RI. Lha, elu-elu yang pada komen sok pinter, jadi apaan? Tukang nyinyir. Hadeeh.”
Potongan wawancara ini juga dishare di berbagai akun facebook dan Twitter.
[rmol]