GELORA.CO - Lagu berjudul Prabowo-Sandi Adil Makmur viral di jejaring media sosial. Hingga saat ini, video lagu itu telah ditonton dan dibagikan sebanyak puluhan ribu pengguna media sosial. Menariknya, yang menyanyikan lagu itu adalah seorang bule.
Saat bertemu Inikata.com di bilangan Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (23/11), pria keturunan Italia bernama Maxi Mastrovalerio ini mengaku, bahwa lagu tersebut diciptakannya karena kekagumannya terhadap sosok Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Maxi bercerita, pada tahun 2000-an dirinya sempat kembali ke Italia. Karena orangtuanya ada di Indonesia, ia kembali lagi ke Indonesia untuk membangun kehidupan dan usaha.
Sejak kembali ke Indonesia, dirinya banyak terlibat dalam bidang sosial dan keagamaan. Selain itu, juga berprofesi sebagai penyanyi seriosa dan punya usaha makanan Italia di daerah Kota Kasablanka (Kokas) Jakarta Selatan, serta berkecimpung di dunia seni.
Maxi mengatakan, dalam dunia seni, dirinya pernah ikut pameran seni lukis di Kedutaan Italia, Hotel Mulia Senayan dan sebagainya.
“Saya mengikuti dan mendukung Prabowo-Sandi sudah dari tahun 2014. Jadi jejak digital saya di social media sudah lama,” kata Maxi.
Maxi menegaskan, dirinya konsisten dengan prinsip hidupnya. Termasuk dalam menghadapi pemilihan umum (pemilu) 2019.
“Tahu sendirilah pemilu kita banyak hal yang bagus dan juga yang tidak bagus. Artinya, politik sekarang di Indonesia itu bisa membuat hubungan antar teman rusak,” sindirnya.
Menurut Maxi, yang menyedihkan dari politik itu adalah masuk ke dalam acara keagamaan. Dia mencontohkan waktu zaman Soeharto sampai SBY, semua agama tidak ikut campur dalam politik. Sekarang di dunia Kristen maupun Islam, berpihak dalam berpolitik.
“Karena kalau Anda ke Gereja atau Masjid, seharusnya fokus saja beribadah kepada Tuhan. Jangan saat kesaksian ada politik dan lain-lain. Saya tidak bisa seperti itu saat kita terkotak-kotak,” ujar Maxi yang dilahirkan dari seorang perempuan asal Yogyakarta.
Ketika ditanya lagu Prabowo-Sandi yang dibuatnya, Maxi yang juga composer musik ini mengaku ide itu ketika ada slogan atau gimmick sontoloyo. Lalu dibikin lagu kampanye untuk Prabowo-Sandi. Kemudian ia juga bikin lagu lain untuk emak-emak pepes.
“Saya bukan orang materialistis. Kalau saya mau aman, harusnya mendekati yang sedang berkuasa. Tentu saya minta diamanin dong, supaya saya disukai orang. Tapi jiwa saya dari dulu pemberontak untuk kebenaran,” tegasnya.
“Jiwa saya tidak bisa dibeli. Saya mendukung minoritas. Saya punya pandangan tertentu tentang Prabowo yang pernah tinggal di luar negeri. Saya mengerti dan memahami. Apa yang dia baca dan pikirkan, saya paham dan kagum dengan bahasa Prabowo,” imbuh Maxi.
Maxi yang mengaku sudah menjadi WNI sejak tahun 2008 beralasan, mengagumi Prabowo karena punya wawasan dan ilmu. Jika mendengar saat berpidato, bisa merasakan filosofi kehidupan Prabowo. Dan itu, sinkron dengan dirinya. Ditambah lagi, sosok Sandi yang pengusaha dan milenial yang juga aktif.
“Pasangan ini sangat cocok. Pertama, capres kita seorang senior yang mencari keadilan dan punya kebijaksanaan. Dan yang satu lagi cawapres kita diperkirakan mampu memberikan kemakmuran yang sangat dibutuhkan demokrasi,” demikian Maxi. [ink]
Video: