GELORA.CO - Wacana peluncuran mobil Esemka berpotensi menggerus elektabilitas pasangan calon nomor urut 01, Joko Widodo - Ma'ruf Amin.
Sebelumnya, Ma'ruf sesumbar tentang rencana peluncuran mobil Esemka pada Oktober 2018. Namun hingga memasuki bulan November ini, mobil yang digadangkan menjadi mobil nasional tersebut tak kunjung diperkenalkan. Ma'ruf pun meralat ucapannya.
"Sekali diduga menyebarkan hoax, orang tak akan lagi percaya. Itu akan diingat orang selamanya," ujar Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (Prodem), Syafti Hidayat kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (8/11).
Popularitas M'aruf diakuinya memang terdongkrak karena wacana tersebut, tetapi bisa berbanding terbalik dengan tingkat elektabilas alias keterpilihan.
"Dikenal, disukai, kemudian dipilih itu adalah tahapan elektabilitas. Seorang yang diduga menyebarkan hoax akan dikenal, tapi tak akan disukai, apalagi dipilih," jelasnya.
Menurutnya, pernyataan Ma'ruf Amin terkait peluncuran mobil Esemka sama saja dengan janji. Dan ini akan diingat oleh kalangan pemilih. Apalagi, di era perkembangan teknologi informasi seperti sekarang, ada jejak digital yang sangat sulit dihapus.
"Maka siapapun yang menyampaikan pendapat dan janji terkait mobil Esemka harus berhati-hati dan tak boleh asbun (asal bunyi)," pungkasnya.
[rmol]