GELORA.CO - Kondisi perpolitikan saat ini sudah tidak lagi berpihak kepada rakyat kecil. Rakyat kecil yang kebanyakan berprofesi sebagai petani sudah dikesampingkan oleh pemerintah.
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto menyontohkan impor pangan yang terus dilakukan pemerintah. Impor pangan ini, sambungnya, telah merugikan para petani lantaran produksi pertanian mereka menjadi tidak laku di pasaran.
Hal ini tentu berbeda dengan janji yang disampaikan Presiden Joko Widodo yang ingin memajukan sektor pertanian.
“Contoh nyata, janji ingin memajukan sektor pertanian yakni padi, jagung, kedelai atau pajale, namun kenyataannya malah mengimpor dan para petani tercekik,” ujarnya dalam acara Gerakan Rabu Biru (GRB) di Cilegon Creative Centre, Banten, Rabu (14/11).
Dia berharap masyarakat yang sudah semakin cerdas tidak lagi terbuai dengan janji yang tidak terealisasi.
Untuk itu, mantan politisi Golkar tersebut mengajak rakyat Indonesia untuk bersama-sama mengembalikan kejayaan pangan di era Presiden Soeharto.
Saat itu, politik berpihak pada rakyat kecil. Salah satu indikatornya, Indonesia berhasil swasembada pangan dan mendapat pengakuan dari dunia internasional sebagai negara agraris.
“Sudah cukup, dan sudah saatnya Indonesia kembali seperti waktu era kepemimpinan Bapak Soeharto yang sukses dengan swasembada pangan, mendapatkan penghargaan internasional dan dikenal dunia,” tukasnya. [rmol]