GELORA.CO - Tanpa bermaksud mengganggu mata pencaharian orang lain, Koordinator Perhimpunan Swing Voters (PSV) Adhie Massardi merasa perlu untuk mengkoreksi meme yang dibuat oleh pengusaha survei politik Denny JA.
Dalam salah satu meme yang dibuatnya, Denny JA menyindir permintaan maaf yang disampaikan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
“Minta maaf ke publik itu mulia. Namun jika calon pemimpin terlalu sering minta maaf, ada problem dengan tingkat kematangan, dan kehati-hatian,” tulis Denny JA.
Sebagai catatan tambahan, Denny JA mengatakan, dalam waktu dua bulan. Prabowo-Sandi sudah tiga kali minta maaf. Pertama, untuk kelakuan Sandiaga Uno melangkahi makam salah seorang pendiri NU. Kedua untuk pernyataan “tampang Boyolali” yang disampaikan Prabowo. Terahir, untuk ikut menyebarkan cerita bohong Ratna Sarumpaet.
Menurut Adhie Massardi, isi meme Denny JA ini mengandung sesat pikir dan memperkosa tata nilai.
“Bukan maksud ganggu matapencarian orang. Tetapi meme Denny JA ini hrs dikoreksi,” kata mantan Jurubicara Presiden Abdurrahman Wahid itu.
“Meme Denny JA memanipulasi fakta dan tatanilai. Memposisikan pembohong yang bertahan dengan kebohongnnya lebih mulia daripada yang dibohongi. Ini sesat pikir,” kata Adhie Massardi lagi.
Denny JA belakangan memang gemar memproduksi meme yang kemudian dia sebarkan di jejaring media sosial, baik melalui akun Twitter maupun di berbagai grup Whatsapp yang dia ikuti. Namun ia tidak pernah memberikan penjelasan mengenai meme-meme itu.
Karena terlalu sering mendistribusikan meme tanpa mau berdialog, Denny JA kerap dikritik, dan bahkan didepak dari sebuah grup WA. [rmol]